Singaraja, koranbuleleng.com | Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana merasa berbangga hati karena Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja secara resmi telah mendapatkan mandate untuk membuka program studi kedokteran. Ini setelah Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan tinggi, Mohamad Nasir memberikan SK Prodi Kedokteran saat memberikan kuliah umum di kampus setempat.
Ini berarti impian besar dan usaha keras seluruh stakeholder serta pemangku kebijakan di Kabupaten Buleleng untuk mewujudkan Program Studi (Prodi) Pendidikan Kedokteran akhirnya berbuah manis.
Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) sebagai universitas negeri terbesar di Buleleng resmi menerima ijin penyelenggaraan Prodi Pendidikan Kedokteran. Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana adalah salah satu tokoh yang sangat getol memperjuangkan agar Undiksha segera bisa Prodi kedokteran.
Ijin tersebut resmi diterima oleh Rektor Undiksha, Dr. Nyoman Jampel, M.Pd. Surat Keputusan (SK) ijin penyelenggaraan Prodi Kedokteran tersebut diserahkan langsung oleh Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Prof. H. Mohammad Nasir, Ph.D.,Ak di Auditorium Undiksha Singaraja, Rabu 8 Agustus 2018.
Bupati Agus Suradnyana mengungkapkan rasa bahagianya terutama kepada masyarakat BUleleng terhadap turunnya ijin penyelenggaran Prodi Kedokteran ini. Hal ini dianggap sangat penting karena Indonesia wilayah timur masih kekurangan dokter. Bagaimana Undiksha melalui Prodi Kedokteran bisa jadi motor penggerak dokter di Indonesia timur. “Mudah-mudahan Undiksha benar-benar bisa menjadi motor penggerak dokter di wilayah Indonesia timur,” ungkapnya.
Mantan Ketua Komisi III DPRD Bali ini mengatakan sebagai kepala daerah mendukung terus apapun keperluan-keperluan dari Undiksha untuk kemajuannya. Karena bagaimanapun juga dengan adanya Prodi Kedokteran ini, research and development nya bisa jalan dan diaplikasikan di Kabupaten Buleleng. Hasil-hasil yang berkualitas dan tenaga kesehatan juga bisa diserap di Kabupaten Buleleng.
Rumah Sakit di Buleleng juga bisa menjadi rujukan daerah lain serta Buleleng akan ramai. “Prodi Kedokteran ini tentu sangat membanggakan dan juga bermanfaat bagi Kabupaten Buleleng. Saya akan terus mendukung kemajuan dari Undiksha ini,” ujar Agus Suradnyana.
Sembari menyerahkan SK Ijin Prodi Kedokteran, Mohammad Nasir juga memberikan kuliah umum dengan tema “Peran Pendidikan Tinggi di Era Revolusi Industri 4.0” dihadapan ribuan mahasiswa yang memadati auditorium Undiksha.
Mohammad Nasir menjelaskan penyerahan ijin penyelenggaraan Prodi Kedokteran ini karena wilayah Bali yang luas. Selama ini Pendidikan Kedokteran hanya ada di wilayah Bali Selatan. Sementara penduduk di wilayah Bali Utara sangat besar. Bagaimana sekarang penduduk di Bali Utara harus ke selatan untuk menempuh Pendidikan Kedokteran. “Rasanya tidak cukup hanya di selatan saja. Kita juga harus kembangkan di Bali Utara,” jelasnya.
Ia juga menambahkan tujuan utama dari pemberian ijin ini adalah pemerataan kesehatan di Indonesia. Dengan adanya Prodi Kedokteran di Undiksha masyarakat di Bali Utara tidak harus datang ke Bali Selatan untuk menempuh pendidikan dokter. Oleh karena itu, kualitas dan pengembangan harus terus dilakukan. Karena baru, Undiksha perlu bimbingan dari universitas lain yang sudah memiliki Prodi Kedokteran.
“Undiksha perlu bekerjasama dan juga mendapatkan bimbingan dari universitas besar lain dari Bali maupun luar Bali,” imbuh Mohammad Nasir.
Sementara itu, menurut Nyoman Jampel, perjuangan memperoleh ijin ini sangat panjang. Persiapan Prodi Kedokteran dimulai pada tahun 2005. Pada tahun 2005 dan selanjutnya, Undiksha telah merekrut dokter sebagai tenaga pengajar. Pada tahun 2010 kembali bergerak namun terkendala moratorium. Sehingga pada tahun 2015 pergerakan ini sangat massif dengan fasilitasi dari Pemkab Buleleng.
“Proposal telah kita sempurnakan sehingga pada hari ini kita menerima SK ijin penyelenggaraan,” pungkasnya. |R|