Singaraja, koranbuleleng.com| Dua Universitas ternama di Negara Belanda yakni University Of Amsterdam dan Leiden University memiliki bukti sejarah berupa rekaman pagelaran seni dan budaya Kabupaten Buleleng tahun 1913. Beberapa kademisinya sempat berkunjung ke Buleleng dan siap untuk memberikan dokumentasi video itu kepada Pemerintah Kabupaten Buleleng.
Beberapa waktu lalu, dua Guru Besar pada masing-masing Universitas itu berkunjung ke Kabupaten Buleleng dan diterima Kepala Dinas Kebudayaan (Disbud) Kabupaten Buleleng Gede Komang. Mereka adalah dr. H.M. (Henrice) Vonck dari University Of Amsterdam dan Hedi Hinzler Leiden University. Dalam pertemuan itu, dibahas tentang rencana kerjasama untuk pengembangan dan pelestarian seni dan Budaya Bali Utara.
Kepala Dinas Kebudayaan Gede Komang menjelaskan, Pemkab Buleleng bersama University Of Amsterdam dan Leiden University rencananya akan menjalin kerjasama untuk membangkitkan seni dan budaya Buleleng.
Hal itu dilakukan karena dari penjajagan awal, dua Guru Besar itu melihat potensi seni dan budaya Buleleng sangat besar melihat dari cacatan sejarah yang mereka miliki. Hanya saja, belum disebutkan secara rinci kesenian dan kebudayaan apa saja yang terangkum dalam dokumentasi tersebut.
Dinas Kebudayaan bahkan sudah memiliki rancangan program di tahun 2019 mendatang, dengan melibatkan dua Universitas Besar dari Negeri Kincir Angin itu. Mulai dari pelaksanaan kajian ilimiah berupa seminar dan lokakarya untuk membedah tentang kesenian dan budaya di Gumi Denbukit.
Tidak hanya itu, keduanya juga berjanji akan mendatangkan seniman dan budayawan Internasional untuk bisa tampil dalam sejumlah event yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Buleleng.
“Ini akan menjadi embrio kami untuk membangkitkan seni dan budaya melalui event-event yang kita punya, apakah itu festival, utsawa atau kegiatan lainnya,” jelasnya.
Menurut Gede Komang, jika catatan sejarah dan bukti rekaman tentang seni dan budaya itu sudah diserahkan, maka pihaknya akan menyimpan dengan baik bukti itu, dengan menempatkannya di Museum Gedong Kertya untuk nantinya bisa dilihat oleh pengunjung museum.
“Mereka sudah berkomitmen untuk menyerahkan karena kecintaan mereka untuk Buleleng. Nanti akan kita simpan dengan baik. Yang mereka serahkan akan dibuatkan duplikatnya, sehingga yang asli bisa tetap terawatt dengan baik,” Ujarnya. |RM|