Singaraja, koranbuleleng.com | Dinas Kominfosandi Kabupaten Buleleng mengundang Badan Siber dan Sandi Negara menggelar kampanye siber, untuk kesadaran dan pemahaman informasi dan data pribadi. Saat ini, begitu rawan pencurian data, informasi yang juga sering jadi pemicu hoax.
Paling sederahana, adalah pencurian password akun sosial media milik netisen dalam dunia sosial media. Atau dalam kasus lebih besar, pencurian data dan informasi milik pemerintah daerah.
Tatanan informasi dan data yang dibuat oleh Pemerintah daerah menjadi salah satu yang rawan terjadi pencurian atau pembajakan. Ini, diingatkan langsung oleh Badan Siber dan Sandi Negara, dalam kampanye siber yang digelar di Gedung Kesenian Gde MAnik, Singaraja, Senin 19 November 2018.
Supapri S, dari Badan Siber dan Sandi Negara RI mengatakan masyarakat sering tidak sadar bahwa informasinya dicuri karena kelalaian. Kelalaian itu seperti pembuatan password (kata kunci) yang mudah ditebak, atau nama email sembarangan yang juga sering bisa ditebak, mennggunakan kata kunci yang mudah diretas..
Hal-hal ini banyak dimanfaatkan oleh pembajak untuk membajak informasi dan data dari masyarakat.
Badan Siber dan Sandi Negara gencar menyampaikan kepada masyarakat termasuk pemerintah daerah agar tidak lalai supaya tidak terjadi kebocoran informasi. Perkara seperti ini terlihat simpel, namun mempunyai dampak buruk yang sangat besar. Ini memicu terjadiperbuatan hoax sementara masyarakat juga terlalu gampang menerima inforasi tanpa melkaukan filter.
“Bagi aparat pemerintahan, agar tidak memanfaatkan sosial media saat masih dalam jam kerja, atau pekerjaan kantor. Ini bisa memicu kebocoran informasi juga,” ucap Supapri.
Sementara itu, Kepala Bidang Persandian, Diskominfosandi Buleleng, Putu Gopi mengatakan beberapa kendala yang dihadapi oleh Pemkab Buleleng dalam menjaga informasi dan data yakni sumber daya manusia yang belum handal, teknologi informasi dan proses yang masih belum baik. Profesionalme seorang siber semestinya, mempunyai SDM berkualitas, sarana dan prasarana harus kuat, serta keamanan jaringan yang mapan.
“Kami berharap guna meningkatkan profesioalisme tim siber daerah, agar SDM, TI dan jaringan harus kuat,” ujar Gopi.
Pemkab Buleleng juga akan membentuk tim CIRT ( Ciber Insident Respon Tim). Tim ini bertugas untuk mengidentifikasi, mendeteksi, memproteksi, penanggulangan serta pemulihan keamanan informasi elektronik dari ancaman para hacker baik dari dalam maupun luar negeri. |NP|