Singaraja, koranbuleleng.com| Patung Bung Karno berbahan perunggu, yang diproduksi di Yogyakarta dipastikan rampung pad abulan desember 2018. Patung Bung Karno ini akan dipasang di Taman Bung Karno, Kelurahan Sukasada untuk melengkapi relief sejarah dari kawasan heritage Soekarno yang membentang dari Kelurahan Sukasada hingga lingkungan Bale Agung, Kelurahan Paket Agung.
Secara umum pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno di Kelurahan Sukasada Kecamatan Sukasada ditargetkan rampung pada tahun 2020. Pembangunan lanjutan akan dilakukan dalam dua tahap, dan membutuhkan anggaran sedikitnya Rp9 miliar lebih.
Dalam Rencana Kerja Anggaran (RKA) Dinas Perumahan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimta) Kabupaten Buleleng, pembangunan RTH Taman Bung Karno dirancang dalam lima tahapan, dengan kebutuhan anggaran senilai Rp26.351.576.000 sesuai dengan Detail Engenering Design (DED) Tahun 2015.
Pembangunan tahap pertama di tahun 2016 menghabiskan anggaran Rp4,7 Miliar lebih. Saat itu, pemenang tender mengerjakan area parkir, bangunan pengelola, pengerjaan jogging track (belum finishing), pembangunan toilet hingga pematangan lahan. Pembangunan kemudian dilanjutkan dengan tahap kedua yakni ditahun 2017 dengan anggaran senilai Rp6,29 miliar lebih. Pemenang tender saat itu menggarap beberapa pekerjaan. Mulai dari menggarap pedestal Patung Bung Karno, membangun kios artshop, hingga pengerjaan stage non finishing.
Sementara di tahun 2018, pembangunan tahap tiga dilanjutkan dengan anggaran senilai Rp5,83 miliar lebih, untuk menggarap beberapa program finishing seperti pembangunan patung Bung Karno berbahan perunggu, hingga pembangunan patung Singa Ambara Raja yang berada di belakang stage pementasan dan tembok penyengker stage, hingga finishing jogging track.
Hingga nantinya RTH Taman Bung Karno ini rampung dan siap untuk dibuka secara penuh untuk masyarakat di tahun 2020 mendatang, Pemerintah kabupaten Buleleng sedikitnya masih membutuhkan anggaran sekitar Rp9,77 miliar untuk pengerjaan wantilan, finishing stage patung Singa Ambara Raja, pekerjaan kolam air mancur menari, hingga pengerjaan landscape.
Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengakui memiliki target besar atas pembangunan RTH Taman Bung Karno yang memiliki luas 2,2 hektar ini. Menurutnya, jika taman terbesar di Kota Singaraja ini nantinya rampung, akan berdampak besar pada masyarakat.
Terlebih lagi, akan ada manfaat yang bisa didapatkan jika masyarakat berkunjung ke taman ini, mulai dari belajar tentang sejarah, mengetahui tentang kerajinan, hingga pengembangan potensi seni dan budaya.
“Semuanya bisa dinikmati disini, Sejarah karena ini keterkaitan dengan Soekarno Heritage, Kerajinan karena ada Beratan yang dikenal pengrajin perak. Kalau kesenian, disini kita memiliki stage yang akan dimanfaatkan untuk pementasan kesenian,” ujarnya Agus Suradnyana disela-sela kunjungan kerja hari ke-dua.
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Perkimta Kabupaten Buleleng Nyoma Surattini menjelaskan, hingga kini progress pengerjaan RTH Taman Bung Karno sekitar 8 persen, meskipun proses pengerjaannya sudah dimulai sejak Bulan Agustus lalu. hanya saja, untuk pembangunan di tahun 2018 ini sebagian besar merupakan pembangunan yang bersifat monumental, seperti pengerjaan Patung Bung Karno dan Patung Singa Ambara Raja. Sehingga ketika nantinya kedua patung itu terpasang, progress pengerjaan pun akan meningkat.
“Untuk patung Bung Karno itu kita pesan di Yogyakarta, sementara untuk patung Singa Ambara Raja langsung dikerjakan di tempat. Jadi ketika keduanya selesai dan terpasang, progresnya langsung menjadi 80 persen. Targetnya awal Desember patung Bung Karno sudah terpasang,” jelasnya.
Khusus untuk pembangunan Patung Bung Karno dipesan secara khusus di Yogyakarta dengan berbahan perunggu, kuningan dan tembaga dengan anggaran senilai Rp2,5 miliar. Sementara nantinya pada bagian pedestal patung, akan dihiasi dengan granite hitam yang berisi tulisan pidato Bung Karno bertinta emas, serta berhiaskan relief berbahan logam. |RM|