Singaraja, koranbuleleng.com| Banjir bandang yang melanda tiga Desa di Kecamatan Gerokgak yakni Desa Penyabangan, Banyupoh dan Desa Musi pada minggu 23 Desember 2018, mengakibatkan kerusakan senderan sungai di tiga Desa tersebut. Akibatnya, kerugian materi yang ditimbulkan mencapai ratusan juta rupiah.
Berdasarkan data pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng menyebutkan, di Tukad Penyabangan kerusakan yang terjadi pada senderan sungai mencapai 109,85 M3 dengan kerugian sekitar Rp52,27 juta.
Di Tukad Banyupoh kerusakan senderan sungai mencapai 283,975 M3 dengan kerugian senilai Rp235,19 juta. Sedangkan di tukad Musi Desa Musi Kecamatan Gerokgak kerusakan senderan sungai mencapai 259,47 M3 dengan kerugian senilai Rp180,61 juta. Padahal keseluruhan senderan ini baru saja diserah terimakan oleh pihak ke-tiga.
Berdasarkan kerusakan yang terjadi, BPBD Kabupaten Buleleng selanjutnya melakukan komunikasi dan berkoordinasi dengan pihak ke-tiga yang sebelumnya mengerjakan senderan sungai tersebut. Rapat koordinasi itu berlangsung Senin, 24 Desember 2018.
Dari hasil rapat itu, akhirnya ketiga rekanan masing-masing PT. Arsa Buana Manunggal, PT. Agra Intan Mutiara, dan PT. Rio Jaya sepakat untuk melaksanakan perbaikan terhadap senderan yang rusak akibat tergerus banjir bandang.
“Ya ini memang baru diserah terimakan oleh rekanan, dan sekarang memang sedang tahap pemeliharaan. Kita sudah rapat koordinasi dan rekanan sepakat untuk memperbaikinya,” ujar Kepala Pelaksana (Kalak) BPBD Buleleng Ida Bagus Suwadnyana.
Disisi lain, Mantan Kasatpol PP Buleleng ini menyebut jika hingga kini, pihaknya masih melakukan pendataan dan kerugian terhadap kerusakan dan juga kerugian yang terjadi di Desa Musi paska terjangan banjir bandang. pun demikian, pihaknya akan mengajukan permohonan bantuan untuk perbaikan terhadap beberapa tembok penyengker rumah yang mengalami kerusakan.
“Kita masih data dulu untuk tingkat kerusakannya. Kalau memang ringan kita akan usulkan mendapatkan bantuan melalui APBD Buleleng. Kalau memang berat, kita akan usulkan ke Pemerintah Provinsi Bali,” jelasnya. |RM|