Singaraja, koranbuleleng.com |Pemerintah Provinsi Bali sedang mencari permasalahan-permasalahan pertania, termasuk subak di sleuruh bali untuk dicarikan jalan solusi untuk kemajuan pertanian di Bali. Staf Ahli Gubernur Bali bidang hukum, Politik dan Pemerintahan, I Dewa Putu Eka Wijaya Wardana berkeliling Bali menyerap aspirasi terkait upaya-upaya perbaikan pertanian di Bali, termasuk di Kabupaten Buleleng.
Nantinya, sleuruh aspirasi itu akan dikumpulkan dan dibciarakan dalam rapat koordinasi staf ahli se-Bai yang rencananya digelar di Kabupaten Karangasem, Maret 2019 mendatang.
I Dewa Putu Eka Wijaya Wardana sudah menyerap masukan serta pendapat dari Klian Subak se-Kabupaten Buleleng, dalam kegiatan Koordinasi dan Konsultasi yang digelar di Ruang Rapat Unit IV Kantor Bupati Buleleng, Kamis 7 Februari 2019.
I Dewa Putu Eka Wijaya Wardana menjelaskan penjaringan masukan ini terkait dengan hasil-hasil pertanian pasca panen. Ini diperlukan mengingat hasil dari rakor staf ahli se-Bali sebelumnya di Denpasar, diprediksi bahwa para petani setiap panen raya selalu mengalami kerugian. Hal tersebut yang akan dicarikan solusinya.
“Melalui koordinasi dan konsultasi ini diharapkan menemukan penyebabnya. Kami akan keliling Bali untuk menyerap aspirasi,” jelasnya.
Menurutnya, khusus untuk Kabupaten Buleleng, masukan yang menarik adalah pembangunan cool storage atau penyimpanan hasil pertanian paska panen.
“Nanti kita bicarakan dalam rakor lagi berbagai usulan yang masuk setelah selesai keliling Bali. Hasil rakor berupa rekomendasi kepada Gubernur dan kepala daerah se-Bali,” ujar Eka Wijaya Wardana.
Sementara itu, Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Buleleng, Ir. I Made Sumiarta nantinya akan menggelar focus group discussion (FGD) bersama dengan pihak terkait untuk menindaklanjuti Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 99 tahun 2018.
Pada FGD tersebut akan dibahas bagaimana upaya-upaya untuk meningkatkan kualitas produk pertanian lokal Bali dan lokal Buleleng khususnya. “Bagaimana bisa lebih masuk ke pasar-pasar yang memiliki nilai lebih seperti untuk pariwisata,” ungkapnya.
Mengenai usulan pembuatan cool storage, mantan Kepala Bagian Umum Setda Buleleng ini juga menambahkan sebenarnya usulan ini telah diajukan dua tahun yang lalu. Dirinya berharap pada tahun 2020 bisa terealisasi pada kegiatan APBN. Selain itu, pembangunan cool storage akan dibangun melalui dana APBD Provinsi.
“Menurut saya ini penting mengingat buah-buah yang ada di Buleleng sangat bervariasi dari segi daya tahan,” pungkas Sumiarta.|NP/R|