Singaraja, koranbuleleng.com | Deretan bencana yang sempat menerjang Buleleng menelan kerugian hingga Rp 4 miliar. Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng telah mencatat kerugian tersebut dan akan mengajukan dana penanggulangan bencana ke Pemerintah Pusat dan Pemprov Bali.
Kepala Pelaksana BPBD Buleleng Ida Bagus Suadnyana mengatakan pertimbangan mengusulkan penanganan paska bencana ke Pemerintah Provinsi Bali dan pemerintah pusat karena APBD kabupaten Buleleng. Pengajuan anggaran bantuan penanganan bencana menyesuaikan dengan tanggungajawab secara berjenjang dan pula APBD Kabupaten Buleleng belum mencukupi untuk menuntaskan penanganan paska bencana secara keseluruhan. Bantuan yang diajukan ke Pemprov Bali dan Pusat untuk mempercepat penanganan bencana.
“Sifatnya ini laporan dan sekaligus kita minta bantuan yang mana bisa ditangani oleh Pemerintah provinsi Bali dan pusat. Kita di daerah juga menangani dan disesuaikan dengan kondisi keuangan di daerah,” tegasnya.
Seperti diketahui, bencana menerjang Buleleng di awal tahun 2019. Mulaid ari bencana gelombang pasang yang menerjang sejumlah pemukiman nelayan dan merusak garis pantai di Buleleng. Bahkan, ganasnya terjangan ombak merusak sebuah kapal rescue milik BPBD Buleleng.
Bencana tidak terhenti sampai di situ saja, tanah longsor menimbun satu rumah semi permanen di Dusun Sangker, Desa Mengening, Kecamatan Kubutambahan. Tragisnya, bencana ini menelan nyawa satu keluarga.
Bencana serupa juga terjadi di Dusun Kemuning, Desa Pucaksari. Senderan Sanggah Merajan sepanjang 13 meter dengan tinggi sekitar 5 meter ambruk. Bongkahan beton, batu kali, dan beberapa potongan pelinggih menimbun rumah pada bagian dapur.
Seluruh dampak dari bencana tersbeut telah dicatat oleh BPBD Buleleng dan dilaporkan ke Pemprov Bali dan Pusat. |DI|