Singaraja, koranbuleleng.com | Pemkab Buleleng akan melakukan upaya pembangunan dengan meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan pengentasan kemiskinan dari sektor pertanian. Sektor pertanian tetap menjadi bagian penting karena masyarakat Buleleng lebih banyak berkecimpung di sektor ini.
Dalam konsultasi publik yang digelar oleh Bappeda Litbang Buleleng di hotel Banyualit, Lovina, Senin 11 Februari 2018, Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana mengarahkan agar Pemerintah Kabupaten Buleleng setiap tahun tiga desa di masing-masing kecamatan agar terlepas dari beban kemiskinan.
Prinsipnya, kata Bupati pemerintah melalui perangkat daerah teknis harus bergerak selaras, terintegrasi dengan sasaran utama pembangunan pada kelompok atau kantong masyarakat miskin yang ada di desa. Keterpaduan akan terus dievaluasi dan penyempurnaan untuk terwujudnya program berkualitas serta tepat sasaran.
Rencana aksi sinergi antar sektor guna mendukung pembangunan, karena realitanya Buleleng adalah basis pertanian, dimana sektor ini memberikan kontribusi besar terhadap PDRB sebanyak 22,68 persen dan juga penyerapan tenaga kerja sebesar 44 persen. Disi lain, masyarakat miskin juga bekerja pada sektor pertanian.
“Jadi disini tugas dari Bapedda Litbang hanya mengharmonisasikan saja, saya minta seluruh pimpinan SKPD yang hadir saat ini agar mengubah paradigma sehingga semua bisa masuk didalamnya, “ ujar Bupati Suradnyana.
Sementara itu, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penelitian dan Pembangunan (Bappeda Litbang) Kabupaten Buleleng Ir. Nyoman Genep, MT secara teknis akan melakukan berbagai kajian dari berbagai persoalan kemiskinan yang ada di Buleleng, khususnya dari desa-desa yang paling miskin.
Pemerintahakan mengidentifikasi potensi, lembaga dan pasar yang ada di desa tersebut. Semua akan masuk kajian sehingga bisa dicarikan jalan keluar agar masyarakat dan desa miskin ini bisa berdaya.
“Nanti kita akan identifikasi faktor apa saja yang menjadi penyebab kemiskinan yang ada di tiga desa tiap-tiap kecamatan di Buleleng, “ paparnya.
Di Buleleng ada 60 desa yang masuk kategori miskin. Targetnya, sampai akhir masa pemerntahan Putu Agus Suradnyana diharapkan kemiskinan bisa dituntaskan.
“Kita bisa buat roadmap yang benar dulu,” kata Genep.
Untuk diketahui, angka kemiskinan yang tercatat di Kabupaten Buleleng jumlahnya sekitar 35.200 jiwa atau kurang lebih 5,6% di tahun 2018.
Untuk menentukan tiga desa termiskin di tiap kecamatan, dirinya akan merumuskan bersama dengan SKPD lainnya apakah dari sisi jumlah Kepala Keluarga (KK) miskin terbanyak, atau persentase. “ Ini masukan dari BPS yang kami |NP|