Singaraja, koranbuleleng.com| Ratusan siswa sekolah dasar dan warga dari beberapa desa di Bali aga semakin menggencarkan aksi pelestarian lingkungan. Caranya, membersihkan pemukiman dan sungai dari sampah dan plastik, penanaman pohon dan pelepasliaran burung ke alam bebas.
Aktifitas secara massal dipusatkan di Desa Cempaga, Kecamatan Banjar bersama aparatur Pemerintahan Kecamatan Banjar, Jumat 22 Februari 2019.
Kegiatan bersama untuk memperingati Hari Peduli Sampah Nasional ini juga dihadiri oleh para kepala desa dari beberapa Desa di Bali Aga, yakni Kepala Desa Cempaga, Putu Suarjaya, Kepala Desa Banyuseri I Nyoman Sukadana, Kepala Desa Sidatapa Ketut Budiasa, Kepala Desa Tigawasa Made Suadarmayasa, serta undangan untuk desa diluar Bali aga dihadiri Kepala Desa Banjar Ida Bagus Dedy Suyasa.
Namun sebenarnya, aksi pelestarian lingkungan dalam rupa memungut sampah, pelepasliaran burung dan penanaman pohon sudah konsisten dilakukan warga Bali aga sejak tahun 2012 silam. Ini adalah salah satu kegiatan warga secara swadaya yang juga konsisten tanpa ditunggangi aktifitas politik.
Sejak tahun itu secara terus menerus, aksi pelestarian warga dari Bali aga ini terus mendapat perhatian dari sejumlah pihak, hingga memancing kontribusi dalam bentuk sumbangan tanaman pohon dari beberapa pengusaha dan tokoh masyarakat.
Agenda peduli lingkungan di desa Cempaga tadi, melakukan pembersihan di sepanjang alan pedesaan Desa Cempaga, Sungai atau Tukad Langkeng dari hulu hingga ke air terjun, serta pelepasan puluhan burung secara bersama-sama dan penanaman pucuk merah.
“Kita berharap, setiap bulan ini bisa dilakukan secara bersama-sama warga dari lima desa di kawasan Bali Aga bergiliran di masing-masing desa,” ujar salah satu tokoh yang konsen terhadap pelestarian lingkungan, Wayan Ariawan.
Pria dari Desa Sidatapa ini salah satu tokoh yang mengawali upaya pelestarian lingkungan di Bali aga. Niat awalnya adalah merubah imej Bali aga yang dulunya buruk di mata masyarakat lain, kini menjadi daerah yang aman,nyaman dan terbuka dengan siapa saja serta tentu alamnya tetap lestari.
Sementara itu, Kepala Desa Cempaga, Putu Suarjaya mengakui warganya rutin setiap minggu melakukan gotong royong untuk membersihkan sampah. Bahkan, kini ada perubahan prilaku masyarakat untuk tidak membuang sampah seenak pikiran mereka sendiri.
“Awalnya merubah pemikiran warga untuk disiplin membuang sampah sangat sulit, namun lama-kelamaan mereka justru menjadi terbiasa karena terpengaruh untuk ikut menjaga kebersihan lingkungan,” ujar Suarjaya.
Banyak upaya pula yang dilakukan oleh elemen desa di Bali aga untuk melakukan pelestarian lingkungan.
Desa Cempaga juga salah satu desa yang telah mempunyai tempat pembuangan sampah terpadu. Mobil operasional dioperasikan secara kontinyu untuk mengambil sampah dari wilayah-wilayah pemukiman di pedesaan.
Sementara itu, Sekretaris Camat Banjar, Cok Aditywa WP mengapresiasi kegiatan bersama dari warga Bali aga untuk menjaga lingkungan tetap lestari dan pantas di contoh desa-desa lain di Buleleng.
“Kita berharap ini terus terjaga, warga Bali aga tetap bersatu menjaga lingkungan demi bumi yang lebih hijau,” ucap Cok Aditya. |NP|