Singaraja, koranbuleleng.com| Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Buleleng akan melaksanakan seleksi Computer Assisted Test (CAT) untuk prosea rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) Sabtu, 23 Februari 2019.
Hanya saja, hingga kini Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Reformasi Birokrasi (Menpan RB) belum menerbitkan Peraturan Menteri (Permen) tentang nilai ambang batas minimal atau Pasing Grade (PG).
Pelaksaan seleksi kompetensi dasar rencananya akan berlangsung di SMA Negeri 1 Singaraja, yang akan dibagi dalam tiga sesi. Pemilihan Smansa Singaraja sebagai lokasi pelaksanaan seleksi dengan sistem CAT ditentukan oleh Disdikpora Provinsi Bali.
BKPSDM Buleleng pun telah melakukan penjajagan, dan diketahui SMA Negeri 1 Singaraja memiliki 100 unit komputer dan 4 lab. Setelah itu selanjutnya dilakukan persiapan termasuk melakukan simulasi.
Kepala BKPSDM Buleleng Gede Wisnawa menjelaskan, secara keseluruhan, peserta yang akan mengikuti proses seleksi CAT sebanyak 126. Jumlah itu merupakan peserta yang lulus seleksi administrasi dari jumlah pelamar sebanyak 129 orang.Â
Jumlah yang akan mengikuti seleksi CAT pun masih kurang dari jumlah kuota yang diberikan oleh Pemerintah Pusat yakni 157 formasi. Alhasil, untuk formasi tenaga pendidik masih kekurangan 21 orang, untuk formasi pertanian kekurangan 2 orang, dan formasi tenaga kesehatan masih kosong karena tidak ada yang mengajukan pendaftaran.
“Jadi besok (Sabtu, 23 Februari 2019) yang akan ikut tes CAT sebanyak 126 saja. Nanti hasilnya ini akan kami kirimkan ke Pemerintah Pusat, dan dipusat juga yang menentukan kelulusannya,” jelasnya.
Gede Wisnawa mengatakan, walaupun sudah akan menggelar seleksi kompetensi dasar dengan sistem CAT, namun hingga kini Pemerintah Pusat belum menerbitkan Permenpan RB untuk menentukan nilai ambang batas minimal atau Pasing Grade (PG).
“Sampai siang ini kami belum terima Permen untuk penetapan nilai Passing Grade nya. Tapi karena ini untuk Honorer K-2, kemungkinan beda dengan CPNS kemarin, mungkin lebih rendah. Tapi kami juga belum tahu,” ujarnya. |RM|