Singaraja, koranbuleleng.com| Dewan Pimpinan daerah (DPD) PDI Perjuangan Provinsi Bali memasang target yang tinggi untuk kemenangan Capres-Cawapres nomor urut 1 Jokowi-Amin, yakni 80 persen. Namun demikian, masih ada beberapa Kabupaten dan Kota di Bali yang belum bisa memberikan sumbangan suara maksimal.
Ketua DPD PDI Perjuangan Bali Wayan Koster menjelaskan, pasangan calon nomor urut 1 Joko Widodo-Ma’ruf Amin saat ini didukung sejumlah partai besar, mulai dari PDI Perjuangan, Partai Golkar, PKB, PPP, NasDem, Hanura, PKPI, Perindo, dan PSI.
Pihaknya pun mengaku telah melakukan pemetaan terkait dengan potensi raihan suara di masing-masing Kabupaten dan Kota di Bali. Hasilnya, Pasangan Jokowi-Amin diprediksi unggul di Kabupaten Buleleng, Tabanan, Gianyar, Badung dan Kabupaten Karangasem.
Selain itu, walaupun memasang target kemenangan 80 persen, nyatanya hasil suvey menunjukkan jika Capres dan Cawapres nomor urut 1 ini unggul dengan angka 85 persen lebih.
“Memang untuk di Kota Denpasar, Klungkung, Jembrana dan Bangli, masih harus kita kuatkan karena disana hasil surveynya masih kecil,” ujarnya.
Koster yang juga Gubernur Bali ini bahkan meminta seluruh relawan, tim pemenangan dan kader dari PDIP di Bali solid untuk mengantarkan Jokowi-Amin unggul dalam Pilpres tanggal 17 April 2019 mendatang.
Bahkan Ia mengultimatum kader banteng yang tidak mampu meraih target perolehan suara kemenangan bagi Jokowi-Amin di Kabupaten/Kota di Bali.
“Ya pastilah sanksinya nanti ada. Ya kalau turun (Perolehan suara, red) nanti ketua DPC nya tidak boleh lanjut lagi jadi Ketua,” tegasnya.
Menurutnya, untuk mencapai target kemenangan hingga 80 persen bukanlah target yang muluk-muluk. Terlebih lagi jika melihat pengalaman berdasarkan hasil Pilpres tahun 2014 lalu, Calon Presiden Joko Widodo yang saat itu berpasangan dengan Jusuf Kalla berhasil meraih suara hingga 71,41 persen di Bali. |RM|
