Singaraja, koranbuleleng.com | Duta Kabupaten Buleleng menampilkan tari “Pindekan” pada parade budaya pembukaan Pesta Kesenian Bali (PKB_ ke-41 yang dihadiri langsung oleh Presiden RI, Joko Widodo, di Denpasar, Sabtu 15 Juni 2019.
Tari Pindekan
hasil garapan dari siswa-siswi SMA Bali Mandara. Tari ini dibawakan oleh lebih
dari 120 orang penari. Sesuai nama tari, para penari membawa Pindekan atau
baling-baling yang terbuat dari dibuat dari batang bambu, lengkap dengan hiasan
janur dan plawa atau daun-daunan.
Menurut Kepala Dinas Kebudayaan Kabupaten Buleleng Gede Komang, menjelaskan Tari
Pindekan ini merupakan wujud implementasi dari makna yang diangkat dalam PKB ke
41 tahun ini, yaitu ‘Bayu Pramana’, yang memiliki makna ‘Memuliakan Sumber Daya
Angin’.
“Pindekan sendiri maknanya perputaran jagat, perputaran dunia. Dunia ini
berputar tanpa henti pada porosnya sehingga munculah kehidupan,” katanya.
Gede Komang juga memaknai Pindekan sebagai lambang dari Cakra. Perputaran
itupun dimaknai sebagai seluruh dinamika yang ada dalam kehidupan di alam raya
ini.
Selain menampilkan Tari Pindekan, duta Buleleng juga menyuguhkan tari
Megoak-goakan, sebagai tari permainan khas Buleleng dalam pawai pembukaan PKB
tahun ini.
Tarian yang
terinspirasi dari Pasukan Goak yang dibentuk oleh Raja Ki Barak Panji Sakti
inipun dibawakan oleh siswa-siswi SMA Bali Mandara.
Buleleng juga
menampilkan tabuh Kembang Kirang dari Desa Sangsit, Kecamatan Sawan.
Kembang Kirang sendiri merupakan tabuh sakral yang berasal dari desa Sangsit.
Seperti namanya, Kembang Kirang ini ditabuhkan dari gamelan gong sakral yang
jumlahnya kurang (tidak lengkap seperti gong pada umumnya).
“Kembang Kirang ini kan termasuk karawitan yang sudah langka,” kata
Gede Komang.
Selain seni tabuh dan tari, pada barisan awal pawai, Buleleng memamerkan
pakaian adat khas Desa Sembiran, Kecamatan Tejakula. Pakaian adat asal Desa
Sembiran ini merupakan salah satu pakaian Bali Kuna (jaman dulu).
“Jumlah penari sebanyak 252 orang, ditambah sekaa gong dari Sangsit itu 43
orang. Sehingga total peserta pawai dari Buleleng hampir 300 orang,” tutup
Gede Komang. |NP/R|