Singaraja, koranbuleleng.com | Sebanyak 21 perusahaan baik lokal maupun nasional meramaikan Millenial Job Fair tahun 2019 yang diselenggarakan oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Buleleng. Perusahaan-perusahaan ini bergerak di berbagai bidang seperti pembiayaan, retail dan juga pariwisata.
Millenial Job Fair tahun 2019 ini dibuka secara resmi oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana, ST di Gedung Mr. I Gusti Ketut Pudja, Kawasan Eks Pelabuhan Buleleng, Selasa (18/6) dan berlangsung sampai tanggal 20 Juni 2019.
Bupati Agus Suradnyana saat ditemui usai pembukaan Millenial Job Fair tahun 2019 menjelaskan job fair ini rutin diselenggarakan sebagai ruang komunikasi antara pencari kerja dan penyedia lowongan kerja. Para pencari kerja bisa memilih pekerjaan maupun berdiskusi dengan para penyedia lowongan kerja. Pelamar pun bisa mengukur kompetensi masing-masing sehingga bisa memutuskan lowongan kerja mana yang akan dimasuki. “Ini sektor informal. Formalnya sudah ada tes CAT. Diharapkan job fair ini bisa membantu mereka,” jelasnya.
Pada job fair ini diikuti oleh perusahaan ataupun lembaga-lembaga pada sektor informal. Lembaga-lembaga informal ini juga diharapkan terus menyesuaikan pada jaman dan teknologi kekinian. Ini disebabkan karena kebutuhan tenaga kerja bergerak terus sesuai jaman. Keunggulan-keunggulan tenaga kerja di daerah dan Indonesia pun bisa dikembangkan seperti attitude atau sopan santun. “Kita punya keramah-tamahan dan attitude. Itu bisa menjadi keunggulan tenaga kerja kita,” ujar Agus Suradnyana.
Sementara itu, Kepala Disnaker Buleleng, Ni Made Dwi Priyanti Putri Koriawan, SE mengungkapkan ada 21 perusahaan ataupun lembaga yang mengikuti job fair tahun 2019 ini. Job fair diselenggarakan rutin setiap tahunnya karena pencari kerja khususnya lulusan SMK membludak seiring tahun. Ajang job fair ini juga mempertemukan pencari kerja dan penyedia kerja. “Kita pertemukan sesuai dengan pangsa pasar yang ada,” ungkapnya.
Dirinya menambahkan para pencari kerja bisa memanfaatkan teknologi untuk melihat ataupun melamar berbagai lowongan kerja yang ada. Walaupun begitu, dengan adanya pencari kerja yang belum memahami dan mengetahui persyaratan yang diharuskan, job fair ini tetap dilaksanakan. Pada job fair ini juga ada perbedaan dari tahun sebelumnya yaitu berbagai posisi ditawarkan mulai dari manajemen sampai staf terbawah. “Tidak fokus pada satu posisi, berbagai posisi ditawarkan mulai dari atas sampai tingkat terbawah,” imbuh Dwi Priyanti.
Salah satu pencari kerja, Luh Putu Damayanti menyebut ini pertama kali dirinya mencari pekerjaan melalui job fair. Ini pengalaman pertama juga Luh Putu Damayanti mencari pekerjaan. Menurutnya, job fair ini sangat bagus untuk mengurangi pengangguran. “Saya ingin bekerja untuk membantu keluarga, ayah, ibu dan adik-adik saya,” tutupnya. |R|