Singaraja, koranbuleleng.com| Jro Mangku Nyoman Sumerta Warga Lingkungan Ketewel kelurahan Penarukan telah diamankan oleh Polisi. Ia ditangkap karena melakukan penusukan terhadap Istrinya sendiri Jro Ketut Nurti Mahayoni hingga korban tewas.
Peristiwa penusukan itu terjadi Sabtu 29 Juni 2019 sekitar pukul 15.00 Wita. Pelaku diketahui melakukan penusukan terhadap korban dengan menggunakan senjata tajam jenis pisau pengutik. Korban yang bersimbah darah kemudian sempat dilarikan ke IGD RSUD Kabupaten Buleleng. Namun sayang, karena luka yang dialami korban sangat parah, mengakibatkannya tewas.
Informasi menyebutkan, hubungan antara pelaku dan korban sebagai suami istri memang sudah tidak harmonis sejak beberapa tahun terakhir. Konon, ketidak harmonisan itu muncul karena pelaku merasa tidak diperhatikan atas penyakit gagal ginjal yang dideritanya. Padahal, pelaku yang merupakan pensiunan Telkom ini harus menjalani cuci darah rutin dua kali setiap minggu, akibat sakitnya tersebut.
Nah puncaknya terjadi Sabtu, 29 Juni 2019. Korban saat itu diketahui baru tiba dari luar rumah dengan mobilnya. Setiba di rumah, pelaku ternyata sudah menunggu dan percekcokan pun terjadi di teras belakang rumah. Pelaku yang dalam kondisi emosi pun disebut langsung menikam korban dengan pisau pengutik yang sudah dibawa sejak istrinya datang. Korban pun bersimbah darah.
Kerabat dan juga beberapa tetangga yang mengetahui kejadian itu langsung melarikan korban ke RSUD Buleleng. Sementara pelaku, langsung diamankan oleh banbinkamtibmas setempat. Korban yang tiba di IGD pun kemudian langsung dimasukkan ke dalam ruang operasi. Namun sayang, sebelum sempat mendapatkan penanganan medis, korban pun kemudian tewas.
“Kami terima sekitar pukul 15.30 wita dan meninggal sekitar pukul 17.30 wita, dan kami terima memang dalam keadaan tidak sadar. Jadi pasien ini mengalami luka robek pada perut bagian kanan dan perut bagian kiri,” jelasnya.
Sementara di luar IGD RSUD Buleleng, Nyoman Mawan kakak kandung korban yang merupakan warga Desa Tukad Mungga Kecamatan Buleleng mengaku tidak mengetahui persis kejadiannya. Ia hanya menerima telpon dari adiknya yang tinggal di Denpasar sekitar pukul 18.00 wita yang mengabarkan jika korban mengalami luka tebas.
Mawan juga tidak mengetahui persis bagiamana kondisi rumah tangga sang adik dengan suaminya hingga berujung dengan kejadian penusukan. Selama ini yang Ia ketahui jika Iparnya (pelaku) memang dalam keadaan sakit gagal ginjal dan memiliki sifat yang tertutup.
“Saya hanya berharap keluarga besar bias sabar, dan untuk kejadian ini sepenuhnya saya serahkan kepada pihak kepolisian,” ujarnya.
Disisi lain, Kapolsek Kota SIngaraja Kompol Anak Agung WIranatha Kusuma yang dikonfirmasi melalui sambungan telpon membenarkan kejadian penusukan itu. Untuk saat ini, kasus sudah diambil alih oleh Unit PPA Sat Reskrim Polres Buleleng.
“Pelaku sudah kami amankan bersama barag bukti, dan sekarang sudah dilimpahkan ke PPA untuk selanjutnya dilakukan pengembangan,” jelasnya singkat.
Berdasarkan hasil visum dari Tim Medis RSUD Buleleng, Korban mengalami 2 tusukan benda tajam, yakni luka perut sebelah kanan ukuran Panjang 4 centimeter, lebar 2,5 centimeter, dalam kurang lebih 13 Centimeter, perut kiri panjang 3.5 centimeter, lebar 2 centimeter, dalam kurang lebih10 centimeter, tepi luka rata. |RM|