Singaraja, koranbuleleng.com| Lomba Gerak jalan menjadi agenda perdana untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI ke-74 tahun di Kabupaten Buleleng. Lomba ini memang menjadi salah satu agenda rutin yang dilaksanakan oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Buleleng serta jadi tontonan favorit bagi masyarakat. Bia lomba ini digelar, masyarakat akan tumpah ruah ke jalan raya sepanjang rute gerak jalan.
Seperti ditahun-tahun sebelumnya, lomba gerak jalan diawali oleh Tingkat SD dengan jarak tempuh 8 Kilometer. Dimana sebanyak 59 regu mengambil dilepas dan mengambil start di depan GOR Bhuana Patra Singaraja oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Dewa Ketut Puspaka Senin, 5 Agustus 2019.
Dan seperti yang diketahui, untuk format pelaksanaan lomba gerak jalan tahun 2019 ini, KONI Kabupaten Buleleng melakukan perubahan format terutama untuk jumlah peserta. Dimana tahun ini, pesertanya dibatasi mengingat tahun-tahun sebelumnya jumlah peserta rata-rata sebanyak 140 regu lebih.
Hal tersebut membuat pelaksanaan lomba berlangsung sampai malam hari. Sehingga berdasarkan aspirasi masyarakat dan evaluasi panitia, maka diputuskan jumlah peserta maksimal 63 regu, yang merupakan peserta terbaik dari masing-masing kecamatan yang ada di Kabupaten Buleleng. Namun sejak pendaftaran dibuka, jumlah yang mendaftar hanya sebanyak 59 regu.
Walaupun jumlah peserta dibatasi, namun hal tersebut tidak merubah arti dan semangat dari lomba tersebut. Apalagi, pada hakikinya, lomba ini dilaksanakan untuk memperingati HUT Republik Indonesia. Sehingga semangat yang diciptakan adalah semangat Nasionalisme dan juga Patriotisme.
“Itu yang ingin kita tanamkan. Karena ketika memiliki jiwa patriotism dan rasa nasionalisme yang tinggi, mereka memiliki rasa untuk Negara dan paling penting untuk mengiisi cita-cita pejuangan,” ujar Ketua Umum KONI Buleleng Nyoman Artha WIdnyana.
Menurutnya, nasionalisme dan patriotisme memang harus menjadi doktrin bagi masyarakat khususnya anak-anak muda di Kabupaten Buleleng. Terlebih lagi, pesatnya perkembangan jaman saat ini, dikhawatirkan akan mengikis rasa tersebut.
“Kedepan generasi milenial ini adalah harapan Bangsa. Jadi bagaimana kita harus mendoktrin mereka agar rasa dan jiwanya itu tetap ada untuk bangsa dan Negara, dan lomba gerak jalan ini adalah salah satunya,” tegas Artha Widnyana.
Sementara itu, Sekda Buleleng Dewa Ketut Puspaka mengatakan, lomba gerak jalan merupakan hal yang positif, karena di dalamnya terkandung juga rasa kebersamaan, kekompakan, semangat dan jiwa sportivitas. Hal yang terpenting menurutnya adalah upaya membangun mental dan karakter anak-anak bangsa yang berbudi pekerti dan berbudi luhur, sehingga menjadi harapan masa depan bangsa.
“Yang terpenting lewat lomba ini kita bisa membangun mental dan karakter anak-anak kita,” ungkapnya. |RM|