Singaraja, koranbuleleng.com | Sedari awal persiapan, saat kontingen Kabupaten Buleleng bersiap diri untuk berlaga di Porprov Bali ke-14 di Tabanan, ada rasa kebersamaan dan toleransi yang tinggi terlihat. Kerja tim sebagai satu kontingen terasa solid.
Sang nakhoda KONI Buleleng, Nyoman Artha Widnyana sering terlihat berbaur langsung dengan para atlet dan pengurus kabupaten masing-masing cabor. Kedekatan Artha dan atlet terlihat setiap saat. Secara personal, ini sebuah metode unggul agar atlet merasa terus didorong untuk berprestasi dan bisa mengharumkan nama Buleleng.
Benar saja, pendekatan personal dari Artha Widnyana kepada para atlet yang tak sungkan untuk bergabung langsung, membuahkan hasil prestisius. Buleleng berhasil mengunci posisi ketiga hingga penobatan para jawara di Porprov Bali ke-14.
Buleleng raih juara tiga dengan perolehan medali emas sebanyak 55, medali perak sebanyak 52 dan medali perunggu sebanyak 82. (Sumber data KONI Buleleng pada pukul 10.00 Wita, sebelum Penutupan Porprov Bali ke-14).
“Yang terpenting adalah kebersamaan kita, soliditas kita sebagai satu tim yang baik,” ujar Artha, yang juga saat ini menjabat Direktur Yeh Buleleng.
Artha adalah seorang manajer handal. Latarbelakangnya sebagai seorang manajer diaplikasikan dalam mengelola dan memanaj organisasi termasuk mengendalikan perahu KONI Buleleng, yang didalamnya terisi para patriot olahraga dengan cara pandang dan pemikiran serta pengetahuan yang berbeda-beda tentang dunia olahraga.
Namun Artha berhasil mencatatkan sejarah prestisius bagi Buleleng. Di awal kepemimpinannya, Buleleng sukses menjadi tuan rumah Porprov Bali XII tahun 2015. Sementara pada Porprov Bali XIII di Gianyar, Buleleng berhasil menyodok di peringkat 4. Dan tahun ini, pada Porprov Bali XIV di Kabupaten Tabanan, sesuai target Kontingen Buleleng berhasil menorehkan kebanggaan sebagai pemenang juara umum 3.
“Saya berbasis sarjana manajemen. Dimanapun saya coba pola-pola manajemen, mulai dari perencanaan, organising , actuating dan kontroling. Ini saya terapkan secara ketat,” terang Artha.
Namun dibalik itu, Artha kembali menegaskan bahwa yang terpenting adalah rasa kebersamaan, soliditas sehingga punya semangat bersama dari seluruh jajaran KONI Buleleng.
Komunikasi dan Koordinasi juga dilakukan sangat inten oleh Artha. Komunikasi dan koordinasi itu termasuk menyerap aspirasi dari para atlet dan pengurus Pengcab di Buleleng.
“Termasuk saya melakukan motivasi tiada henti, apapun saya lakukan untuk memotivasi atlet kita. Kita tidak boleh berhenti sampai disini,” ucap Artha. |Putu Nova A.Putra|