Singaraja, koranbuleleng.com | Pemkab Buleleng membuka ruang pameran lebih luas untuk memamerkan hasil produksi Usaha Kecil Menengah (UKM) mula dari kerajinan, produksi pangan lokal serta industrai kreatif lainnya. Ruang itu dibangun bukan hanya dalam seremonial tertentu, namun juga di arena pasar pangan lokal, Jumat 11 Oktober 2019 .
Wakil Bupati Buleleng dr. Nyoman Sutjidra mengungkapkan Pameran Pasar Pangan Lokal memamerkan olahan pangan non beras, hasil pertanian serta produk kerajinan. Pameran ini melibatkan sejumlah kelmpok wanita tani, industry kreatif dan UKM lainya untuk mempromosikan potensi yang dihasilkan masing-masing industry berskala kecil itu.
“Dengan menampilkan produk-produk UKM yang berkualitas
misalkan seperti, beras organik, produk olahan dan kerajinan perak. Nantinya
pasar pangan lokal yang diadakan setiap bulan ini akan semakin dicari oleh
masyarakat, ” tutur Sutjidra.
Dalam pameran ini juga mendukung upaya pelestarian lingkungan dengan mewajiban
penjual dan pembeli menggunakan tas ramah lingkungan. Upaya itu juga sesuai
dengan Peraturan Gubernur (Pergub) Bali Nomor 97 Tahun 2018, tentang pembatasan
timbulan sampah plastik sekali pakai.
“Dengan memakai tas ramah lingkungan atau pengurangan sampah plastik akan
mendukung program Pemerintah,” ungkapnya
Sementara itu, menurut Kepala Dinas Ketahanan Pangan Buleleng drh. Nyoman Surya
Temaja, MP mengatakan hasil kerajinan dari barang-barang daur ulang serta
produk kain tenun asli Buleleng juga ditampilkan dalam pameran pasar pangan
lokal ini.
Kegiatan ini akan rutin dilakukan pada hari jumat diminggu ketiga setiap
bulannya, agar dapat memberikan ruang kepada pelaku UKM dan KWT berkesempatan
untuk memamerkan hasil olahan pangan, hasil pertanian maupun bentuk kerajinan
yang ada di Buleleng.
“Hasil pameran dari KWT sambil mengedukasi agar lebih kreatif lagi untuk
menciptakan menu yang berbahan non beras.” Pungkasnya. |R/NP|