Singaraja, koranbuleleng.com | Pihak keluarga menggelar pelebon atau pengabenan almarhum Ketut Wirata Sindu di Kampung halaman di Desa Banyuatis, Rabu 16 Oktober 2019. Keputusan untuk menggelar pelebon di kampung halaman merupakan kesepakatan dari keluarga besar.
Selain itu, banyak permintaan dari masyarakat agar jenasah almarhum Wirata Sindu bisa dipelebon di kampung halamannya, supaya masyarakat luas bisa mengantarkan untuk yang terkahir kali.
Sebelumnya, sebelum Wirata Sindu menghembuskan nafas terakhir, sempat berpesan kepada pihak keluarga agar jenasahnya dikremasi di Denpasar.
“Keputusan ini sudah menjadi keputusan keluarga besar, dan masyarakat juga banyak yang meminta. Ini artinya, Bapak Wirata Sindu adalah tokoh yang sudah menjadi milik masyarakat luas,” terang Nyoman Popo Danes, salah satu keluarga terdekatnya.
Popo ungkapkan, sosok Wirata Sindu adalah tokoh yang sederhana hingga akhir hayatnya. Kesederhanaan itu juga diwariskan kepada seluruh keluarganya. Dan kesederhanaan ini menjadi kenangan tersendiri bagi masyarakat di Buleleng.
Bahkan, Wirata yang juga pernah mengabdi sebagai Kakanwil Penerangan Bali dikenal sebagai sosok yang pandai berkomunikasi dan selalau baik dengan siapapun.
Kepandaian cara berkomunikasi dari sosok Wirata Sindu ini juga diakui oleh Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana. Suradnyana yang juga putra asli Desa Banyuatis menganggap dirinya mendapat banyak pelajaran cara-cara berkomunikasi dalam menghadapi masyarakat ataupun tokoh tertentu.
“Beliau dikenal sebagai komunikator yang ulung, supel. Saya sering diberikan pelajaran tentang bagaimana berkomunikasi dengan orang-rang yang berbeda beda karakter,” kata Agus Suradnyana.
Putu Agus Suradnyana bersama Wakil Bupati Buleleng, dr. Nyoman Sutjidra dan pejabat Pemkab Buleleng ikut melayat dan mengantarkan jenasah almarhum Wirata Sindu menuju peristirahatan terakhir. Jenasah Wirata Sindu diaben di Setra adat Desa Banyuatis diantar oleh ribuan masyarakat. |YD|