Singaraja, koranbuleleng.com| Untuk kedua kalinya, pembuatan Patung Bung Karno sebagai ikon Ruang Terbuka Hijau (RTH) Taman Bung Karno di Kelurahan Sukasada, Kecamatan Sukasada gagal dilaksanakan oleh Dinas Perumahan Permukiman dan Pertanahan (Perkimta) Buleleng.
Kegagalan pertama terjadi di tahun 2018 lalu. Saat itu, kontraktor proyek tidak mampu menuntaskan pekerjaan, termasuk patung Sang Proklamator yang rencananya setinggi delapan meter dan berbahan dari perunggu. Pengerjaan patung itu hanya tuntas sebagian, yakni pada bagian kepala dan kaki. Sementara bagian badan dan tangan, baru berupa cetakan.
Kemudian di tahun 2019, Disperkimta Buleleng meminta petunjuk pada Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP). Hasil koordinasi itu, LKPP memberikan petunjuk bahwa pembuatan patung dapat dikerjakan dengan penunjukan langsung, mengingat pekerjaannya sangat spesifik, walaupun dengan anggaran lebih dari Rp200 juta.
Nah dari petunjuk itu, Disperkimta Buleleng kemudian menunjuk perajin patung dari Jogjakarta. Perajin ini juga yang sempat mengerjakan patung perunggu di tahun 2018 tersebut. Namun sayang, kontrak gagal ditandatangani, karena perajin tidak mampu menyerahkan uang jaminan.
Kepala Dinas Perkimta Buleleng Nyoman Surattini menjelaskan, dari nilai kontrak Rp1 Miliar, rekanan diwajibkan membayar uang jaminan sebesar 5 persen atau Rp50 juta rupiah. Jaminan itu berfungsi sebagai asuransi ketika nantinya rekanan tidak menuntaskan kewajibannya.
“Sesuai Perpres, penyedia barang/jasa harus menyerahkan jaminan lima persen. Pihak yang kami tunjuk ini, sampai batas waktu terakhir, tidak bisa menyerahkan jaminan pelaksanaan. Sehingga pekerjaan ini gagal kontrak,” jelasnya kepada wartawan Selasa, 22 Oktober 2019.
Dari kegagalan tersebut, Surattini menyebut jika pihaknya akan melanjutkan proses pembuatan patung Bung Karno di tahun 2020 mendatang. Rencananya, akan dilakukan pergeseran alokasi anggaran untuk pembuatan patung. Dimana anggaran yang sebelumnya tercantum dalam APBD Perubahan tahun 2019 dialihkan ke APBD buleleng tahun 2020.
“Kami akan koordinasi lagi, apakah masih bisa tunjuk langsung atau harus tender. Kami upayakan ini bisa tuntas tahun depan, karena ini sangat dinanti-nanti masyarakat,” ucapnya. |RM|