Singaraja, koranbuleleng.com| ASOSIASI Kabupaten Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (Askab PSSI) Buleleng menggelar Buleleng Futsal Championship. Turnamen Futsal antar SMA/SMK/MA se-Buleleng itu diharapkan bisa menghasilkan bibit-bibit atlet, untuk membela Buleleng pada ajang yang lebih tinggi.
Kompetisi futsal antar pelajar yang untuk pertama kalinya digelar Askab PSSI Buleleng ini dibuka langsung Ketua Umum Askab PSSI Buleleng Gede Suyasa di GOR Bhuana Patra SIngaraja, Sabtu 14 Desember 2019. Tahun ini PSSI sengaja menggelar kejuaraan futsal yang menyasar siswa SMA, SMK, maupun Madrasah Aliyah. Kejuaraan ini diharapkan bisa menjadi proses pembinaan dan pembibitan pada cabang olahraga futsal.
“Kami berupaya kompetisi ini bisa dilaksanakan secara rutin. Sehingga sebelum Porprov, kami punya lebih banyak kesempatan menggali dan mendapatkan bibit pemain,” kata Suyasa.
Menurutnya dari segi prestasi, cabor futsal terus menyumbangkan medali pada dua ajang Porprov terakhir. Pada Porprov 2017 lalu, Buleleng berhasil meraih medali perak. Sedangkan pada Porprov tahun ini, Buleleng harus puas dengan medali perunggu.
“Tahun ini kami harus puas mendapat perunggu. Sebenarnya ada case antara peraih medali perak dan emas. Kalau dicari secara jujur, saat peraih emas diskualifikasi, mestinya yang dapat medali perunggu juga bisa naik dapat perak. Kami berharap pada porprov dua tahun lagi bisa kembali masuk final,” ujar suyasa.
Sementara itu Ketua Umum KONI Buleleng Nyoman Artha Widnyana yang juga hadir dalam kesempatan itu mengatakan, KONI Buleleng selalu memberi apresiasi pada seluruh pengurus cabang olahraga. Sehingga bisa melakukan program pembinaan dan prestasi, melalui pelaksanaan kejuaraan.
“Kami selalu memberi dana bantuan kejuaraan yang diberikan pada seluruh cabang olahraga. Dengan begitu cabang olahraga bisa menggelar kejuaraan, entah tingkat kabupaten, provinsi, atau open. Kami harap ada bibit atlet yang lahir. Dengan demikian pola pembinaan jalan terus. Manakala diperlukan untuk membela Buleleng, tidak sulit kita cari atlet,” ujarnya.
Sedikitnya ada 16 sekolah yang ikut serta. Yakni SMA Lab Undiksha Singaraja, SMAN 4 Singaraja, SMAN 1 Singaraja, SMKN 1 Sukasada, SMAN 2 Banjar, SMAN 3 Singaraja, SMK Triatma Jaya, SMAN 1 Seririt, SMKN 3 Singaraja, SMKN 2 Singaraja, SMAN 1 Tejakula, SMKN 1 Sawan, SMAN 2 Singaraja, SMAN 1 Busungbiu, MAN Buleleng, serta SMKN 1 Singaraja.
Pada pertandingan perdana Sabtu pagi, SMA Lab Undiksha berhadapan dengan SMAN 4 Singaraja. Tim SMA Lab harus mengakui keunggulan SMAN 4 Singaraja, setelah kalah dengan skor 1-7. |RM|