Singaraja, koranbuleleng.com| Savitri Mirzaela, atlet cabang olahraga menembak Buleleng merupakan atlet terbanyak mendapatkan bonus dari KONI Buleleng. Nilainya mencapai Rp131.130.000. Savitri berhak atas jumlah bonus itu karena sukses mendulang medali empat emas dan satu medali perak untuk Kontingen Buleleng dalam perhelatan Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Bali di Tabanan, beberapa bulan lalu.
Dia berhasil menjadi atlet peraih medali terbanyak untuk Buleleng. Dari hasil bonus itu, Savitri berkeinginan untuk membeli peralatan menembak.
Capaian Ica, sapaan akrab gadis yang masih duduk di bangku kelas XII SMA Negeri 2 SIngaraja, justru raihan medalinya meningkat dibandingkan saat berlaga di Porprov Bali di Kabupaten Gianyar. Kala itu, dia hanya merengkuh satu medali perak dan satu medali perunggu.
Raihan bonus itu dipastikan sudah dicairkan ke rekening tabungan milik Ica. KONI Buleleng secara resmi sudah mentransfer seluruh bonus bagi atlet, official, pelatih dan manajer yang berprestasi dalam Porprov Bali 2019 di Tabanan. Pencairan bonus itu sesuai dengan SK Ketua Umum KONI Buleleng 02 tahun 2020 tentang Penetapan Pemberian Bonus Dana Pembinaan kepada Atlet, Manager, Pelatih, dan Official Peraih Medali.
Sebagai atlet peraih bonus terbanyak, Ica merasa senang dan bangga. Namun, dia berharap, seiring prstasi yang diraih, Pemerintah juga bisa memberi sarana dan prasarana berupa lapangan untuk latihan tembak bagi atlet-atlet di Buleleng.
Seperti diketahui, Lapangan tembak yang ada di kawasan LC , Desa Baktiseraga, yang biasa digunakan atlet untuk berlatih, belumlah refresentatif. Baik dari sisi luas lahan, maupun dari sisi keamanan. Di sekitar tempat latihan itu, terdapat beberapa pemukiman atau rumah-rumah milik warga.
“Senang sudah pasti Pak, cuma kalau dukanya masalah lapangan masih belum punya yang standar untuk dipakai latihan,” ungkapnya.
Perempuan kelahiran 20 Desember 2002 ini menyebut sejak awal, Ia memutuskan menjadi atlet menembak agar bisa memberikan yang terbaik bagi Buleleng. Karir olahraganya sebagai atlet menembak dimulai sejak tahun 2015 lalu. Kala itu Ia masih duduk di bangku kelas dua SMP.
Keinginan untuk menjadi atlet menembak muncul setelah melihat kakak kelasnya yang datang ke rumah untuk persiapan berlatih. Maklum saja, karena Ayah Ica juga kebetulan dipercaya menjadi pelatih menembak Buleleng.
Darisanalah keinginannya semakin kuat dan bulat untuk menggeluti olahraga menembak secara profesional. Berbagai kejuaraan telah diikuti dan berhasil mendapatkan juara. Puncaknya, tentu saja dalam Porprov Bali tahun 2019 lalu.
Dari lima nomor yang dipertandingkan, gadis berhijab ini berhasil meraih satu medali emas di nomor perorangan 10 meter untuk senapan angin, dua medali emas dinomor beregu 10 meter senapan angin, dua medali emas di nomor beregu 10 meter senapan angin, satu medali emas di nomor beregu 50 meter senapan api, dan satu medali perak dinomor perorangan 50 meter senapan api.
Dari hasil itu, Ica masih belum berpuas diri. Ia mengaku masih ingin meraih prestasi lagi. Apalagi saat ini, Ica sudah dipastikan akan memperkuat kontingen Bali dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2020 di Papua mendatang. Bahkan untuk menunjang latihannya, perempuan yang beralamat di Jalan Jalak Putih Singaraja ini berkeinginan untuk membeli peralatan menembak sendiri, dari bonus yang diberikan.
“Rencananya mau beli senapan angin untuk menunjang latihan, kemarin sempat melihat-lihat harganya sekitar Rp50 juta sampai Rp60 juta. Sisanya nanti ditabung atau untuk keperluan lain,” ucapnya.
Terkait dengan pencairan bonus atlet ini, KONI Buleleng mencairkan bonus dengan total hingga Rp 7.052.000.000. Bonus atlet sebesar Rp 5.243.000.000 dan Rp 1.809.000.000 untuk manager/official. Bonus ini merupakan bentuk apresiasi dan motivasi, baik kepada atlet, manager dan juga official yang telah mampu mengharumkan nama Buleleng dengan meraih peringkat III dibawah Kabupaten Badung dan Kota Denpasar.
Ketua Umum KONI Buleleng Nyoman Artha Widnyana menyebut jika posisi peringkat III dengan raihan 55 medali emas, 52 medali perak, dan 82 medali perunggu sudah sesuai dengan target yang diinginkan. Walaupun bercokol di posisi ketiga, Artha Widnyana mengaku sangat bangga dan puas.
Karena baginya, saat ini sesuai dengan peta kekuatan olahraga Buleleng di Provinsi Bali, berada diposisi ke-tiga merupakan hal yang realistis untuk Buleleng. Terlebih lagi dalam Porprov bali tahun 2019 lalu, Kabupaten Badung dan Kota Denpasar mendominasi perolehan medali hingga merebut hamper 60 persen medali dari yang dipertandingkan. Pun demikian, Ia tetap yakin jika suatu saat nanti, Buleleng akan bisa meningkatkan prestasi dibidang olahraga.
“Tentu ini menjadi prestasi kita yang bagus untuk menatap kedepan. Untuk peningkatan rangking mungkin belum, tapi raihan medali pasti kita tingkatkan. Tapi suatu saat pasti bisa, hanya secara bertahap,” ujarnya. |RM|