Singaraja, koranbuleleng.com| Kabupaten Buleleng ditetapkan sebaga daerah dengan transmisi lokal penularan COVID 19 sesuai dengan rilis dari Kementerian Kesehatan RI. Bupati Buleleng sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Buleleng Putu Agus Suradnyana sudah menegaskan penularan virus corona (Covid-19) di kabupaten Buleleng terjadi di lingkungan Rumah Sakit.
Berdasarkan data yang dirilis oleh kementerian Kesehatan RI, transmisi lokal itu diartikan jika penularan kasus COVID 19 terjadi dalam satu wilayah dimana kasus ditemukan. Sementara di Kabupaten Buleleng sendiri, sebelumnya ada empat pasien yang terkonfirmasi positif (corona).
“Jadi tidak meluas di lingkungan masyarakat. Masyarakat tidak perlu khawatir dan heboh terhadap status tersebut. Tidak dari lingkungan masyarakat tapi dari bidan dan perawat yang mempunyai kontak dengan pasien 03 yang positif,” terangnya.
Walaupun demikian, Agus Suradnyana tetap menghimbau masyarakat Buleleng untuk tetap waspada dan jaga jarak dengan cara menggunakan masker ketika keluar rumah sesuai dengan anjuran Pemerintah Pusat. Selain itu, masyarakat harus menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) untuk memutus mata rantai pandemi Covid-19.
“Untuk pengadaan jumlah masker dalam skala besar terus diupayakan dan ibu-ibu didorong untuk membuat masker kain sesuai dengan arahan Pemerintah Pusat,” tegasnya.
1 Pasien Kembali Dipulangkan
Satu orang pasien COVID 19 kembali dipulangkan dari RSP Giri Emas karena telah sembuh. Dia dipulangkan Senin 6 April 2020 sekitar pukul 14.00 wita. Sebelumnya, pasien 07 ini sempat mengalami kekurangan sel darah merah (Anemia) dan harus menjalani transfusi darah sehingga kepulangannya harus ditunda.
Sementara itu, satu orang pasien positif COVID 19 masih dirawat di RSP Giri Emas. Sesuai hasil pemeriksaan swab tertanggal 3 April 2020. Kemudian Tim Medis kembali melakukan pemeriksaan swab dengan mengambil hapusan tenggorokan pasien pada Senin, 6 April 2020 untuk dilakukan Uji Lab di RSUP Sanglah di Denpasar.
Disisi lain, Gugus Tugas Percepatan Pengananan COVID 19 Buleleng mencatat ada dua ODP (Orang Dalam Pemantauan yang menjalani perawatan di Rumah Sakit. Satu ODP yang datang dari wilayah transmisi lokal di Surabaya menjalani perawatan di RSP Giri Emas, Kecamatan Sawan. Satu lagi ODP yang merupakan orang yang mempunyai riwayat perjalanan Luar Negeri, saat ini tengah menjalani perawatan di RS Bali Med Singaraja.
“Keduanya dirawat karena ada gejala demam, dan sudah dilakukan Rapid Test dan hasilnya negative,” ujar Bupati Buleleng sekaligus Ketua Gugus Tugas Percepatan Penganan Covid-19 Buleleng Putu Agus Suradnyana.
Selain itu, ada juga Orang Tanpa Gejala (OTG) yang secara kumulatif tercatat 160 orang. Ada penambahan sebanyak dua orang.
Pemantauan juga terus dilakukan terhadap pelaku perjalanan wilayah terjangkit dan wilayah transmisi loka (tanpa gejala). Jumlah kumulatif saat ini sebanyak 1.207 orang. Sebanyak 423 orang diantara telah berakhir masa pantau 14 hari.
Sisa yang masih dipantau oleh Puskesmas berjumlah 784 orang dengan rincian pekerja kapal pesiar sebanyak 345 orang, TKI lainnya 49 orang, WNA sembilan orang, pulang dari luar negeri dan lain-lain sejumlah tujuh orang dan orang yang datang dari daerah transmisi lokal di Indonesia sebanyak 374 orang. |RM|