Singaraja, koranbuleleng.com | Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) Singaraja memberikan bantuan alat pelindung diri (APD) bagi tim medis yang menangani kasus COVID 19 di Kabupaten Buleleng. APD yang diserahkan terdiri dari baju hazmat, masker, sepatu boot, hand sanitizer, dan peralatan lainnya.
Penyerahan bantuan ini dilakukan langsung oleh Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd diterima Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Drs. Gede Suasa, M.Pd, Jumat 10 April 2020.
Tetapi juga turut mendukung pemenuhan Alat Pelindung Diri (APD) untuk tenaga medis di Kabupaten Buleleng yang menjadi garda terdepan dalam penanganan Covid-19. Perhatian tersebut ditunjukkan melalui pemberian sumbangan APD dan beberapa kebutuhan lainnya yang diserahkan secara simbolis oleh Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd kepada Sekretaris Daerah Kabupaten Buleleng, Drs. I Gede Suyasa, M.Pd, Jumat (10/4/2020).
Beberapa pejabat Undiksha juga turut hadir yakni Wakil Rektor I, Dr. Gede Rasben Dantes, S.T.,M.TI., Wakil Rektor II, Prof. Dr. I Wayan Lasmawan, M.Pd, dan Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Undiksha, Prof. Dr. Gede Astra Wesnawa.
Jampel mengungkapkan APD ini sangat diperlukan oleh tim medis ditengah penanganan Pandemi COVID 19. “Ini sesuai dengan kebutuhan para dokter dan tenaga medis. Ini memang kita sudah pesan dua minggu yang lalu. Undiksha sudah sangat sigap dalam melakukan antisipasi penyebaran covid-19”, jelasnya.
Pendanaan untuk pengadaan APD itu merupakan kontribusi dari seluruh civitas Undiksha. Pegawai dan dosen memberikan sumbangan berdasarkan golongannya yang telah disepakati dalam Rapat Pimpinan. Disamping itu, dana juga dikumpulkan dari satu kali tunjangan jabatan pimpinan.
“Kita juga membuat edaran untuk menggalang bantuan melalui Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Undiksha, yang mana saat ini sedang berproses,” sebutnya.
Selain untuk pengadaan APD tenaga medis, sebagian dana yang sudah terkumpul juga akan digunakan untuk membantu pemenuhan kebutuhan hidup masyarakat dan mahasiswa yang betul-betul dalam kondisi kurang mampu dan terdampak di masa pandemi Covid-19 ini. “Memang kita akan kaji, terutama bagi mahasiswa Bidikmisi, Afirmasi, mahasiswa dengan UKT level I, dan II,” jelas Jampel.
Dalam upaya memperlancar pelaksanaan proses belajar mengajar, pihaknya mengupayakan adanya bantuan paket data internet bagi mahasiswa. Undiksha sedang berusaha membangun komunikasi untuk bekerjasama dengan pihak provider
“Barangkali dalam satu bulan bisa 6-8 gigabyte, mungkin bisa cukup. Karena berdasarkan online survey pembelajaran daring yang telah dilakukan, mahasiswa menyampaikan bahwa kebutuhan paket data internet sebulan berkisar antara 5 sampai 30 GB,” ucapnya. Bantuan paket data internet ini akan diberlakukan selama pembelajaran daring di masa pandemi COVID 19 ini.
Dalam situasi seperti ini, pimpinan di tingkat fakultas juga diminta untuk terus memantau kondisi mahasiswa, dosen, maupun pegawai, kalau seandainya ada permasalahan atau keluhan, sehingga bisa segera ditangani.
Nyoman Jampel juga menyampaikan walaupun saat ini menghadapi kondisi sangat sulit, tetapi pelayanan terhadap mahasiswa dan seluruh stake holder harus tetap berjalan dengan baik. “Para pimpinan, baik di tingkat universitas, fakultas, sampai ke level prodi harus memonitoring dan mengevaluasi apa yang sedang berjalan saat ini,” tegasnya.
Sumbangan ADP tersebut diapresiasi Sekda Buleleng, Gede Suyasa. Ia menjelaskan alat tersebut sangat dibutuhkan untuk mendukung kinerja tenaga medis.
“Ini akan kami distribusikan kepada tenaga medis yang merawat, memeriksa pasien covid maupun yang bergejala,” jelasnya.
Mantan Kepala Dinas Pendidikan Buleleng ini menyebutkan ketersediaan APD masih tergolong aman. Namun demikian, dinilai masih perlu ada penambahan, mengingat ancaman Covid-19 belum hilang. “Karena alat ini ada yang sekali pakai. Jadi selama penanganan masih berlangsung, harus tetap tersedia,” imbuhnya.
Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) terus melakukan upaya antisipasi penyebaran Covid-19. Upaya yang diambil tidak hanya dengan menerapkan pembelajaran Dalam Jaringan (Daring) bagi mahasiswa dan bekerja dari rumah bagi para dosen dan pegawai. |NP|