Singaraja, koranbuleleng.com| Setelah penetapan karantina untuk desa Bondalem, kecamatan Tejakula, Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 Buleleng kembali akan melakukan pemeriksaan rapid tes susulan terhadap 128 warga di Desa Bondalem, Kecamatan Tejakula pada Senin, 4 Mei 2020.
Rapid tes ini berdasarkan hasil penulusuran kontak warga dengan pasien dinyatakan terkonfimasi positif COVID 19, sesuai hasil uji klinis swab terbaru yang dikeluarkan laboratorium kesehatan penangan COVID 19 di Denpasar. Sampai hariini, Minggu 3 Mei 2020, tercatat 18 pasien yang terkonfirmasi positif COVID 19 dari desa Bondalem.
Kini sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Pratama (RSP) Giri Emas Kecamatan Sawan, dan di ruang VIP Mahotama RSUD Buleleng.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID 19 Buleleng Gede Suyasa menjelaskan, tim dari Dinas Kesehatan Buleleng telah melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang melakukan kontak erat dengan pasien terkonfirmasi positif dari Desa Bondalem.
Sesuai dengan petunjuk Bupati Buleleng lanjut Suyasa, penelusuran dilakukan dalam radius 300 hingga 500 meter. Untuk sementara, sudah diketahui ada 128 orang yang melakukan kontak erat. Mereka rencananya akan menjalani rapid test, Senin, 4 Mei 2020.
Dinas Kesehatan masih akan terus melakukan penelusuran terhadap orang-orang yang kemungkinan melakukan kontak erat dengan 18 pasien dari Desa Bondalem.
“Kalau nanti yang 128 orang ini rapid test-nya ada yang positif, maka akan dikarantina di sekolah yang ada di Desa Bondalem. Nanti dilanjutkan dengan pengambilan swab. Kalau swab positif, akan dibawa ke RS Pratama Giri Emas. Kalau dua kali negatif, dipulangkan ke rumahnya,” ujarnya.
Disisi lain, terkait dengan kebijakan karantina wilayah, Suyasa yang juga Sekda Buleleng ini menyebut ada dua jenis kebijakan. Kebijakan pertama, sebanyak 28 kepala keluarga di Banjar Dinas Celagi Batur Desa Bondalem, dilakukan isolasi tertutup atau tidak boleh keluar rumah. Pasalnya, puluhan kepala keluarga ini sempat melakukan kontak dengan PDP-18 yang kini jalani perawatan di RS Pratama Giri Emas.
Sementara kebijakan kedua, diterapkan isolasi terbatas di Desa Bondalem. Warga dari Desa Bondalem, dilarang bepergian keluar Desa. Sementara warga dari luar Desa Bondalem, dilarang masuk ke dalam Desa Bondalem. Meski begitu, warga yang ada di dalam Desa Bondalem, masih diizinkan melakukan aktifitas di dalam desa.
Warga yang memiliki ternak, disebut masih diizinkan menyabit rumput. Warga yang memiliki upacara pitra yadnya juga tetap bisa menjalankan upacaranya. Dengan catatan, tetap mengedepankan prinsip sosial dan psycal distancing. Aktifitas ekonomi pun ditutup seluruhnya. Hanya warung-warung yang menyediakan sembako, gas elpiji, serta layanan kesehatan saja yang diizinkan tetap buka.
“Nanti pengawasan langsung di bawah Kodim dan Polres termasuk Sat Pol PP Buleleng juga akan membantu. Dari Infokom juga akan kami kerahkan memberi edukasi pada masyarakat. Jadi isolasi diterapkan selama 14 hari. Sistem karantinanya akan kami evaluasi per hari, supaya lebih efektif lagi,” tegas Suyasa. |RM|