Denpasar, koranbuleleng.com | Wakil Gubernur Bali, Tjokorda Oka Artha Ardana Sukawati alias COk ACE mengingatkan tiga hal penting untuk menyongsong era new normal dibidang pariwisata. Yakni, waktu, biaya dan sumber daya manusia. Bali sudah hari bersiap menghadapi era baru ditengah pandemi COVID 19
Dalam sebuah sesi webinaran bersama anggota Bali Tourism Board (BTB) , Cok Ace menjelaskan Bali sudah harus bersiap untuk re-opening walaupun waktunya secara persis belum bisa diprediksi. Apakah dalam jangka waktu satu bulan, atau tiga bulan bahkan lebih. Namun, Bali sudah harus menyiapkan langkah yang harus diambil manakala waktu itu tiba karena Bali sudah harus menyambut sektor pariwisata yang menjadi tumpuan ekonomi selama ini.
“Ada 3 aspek penting yang perlu kita dipikirkan sejak awal yakni waktu, biaya dan SDM. Terkait waktu, kita perlu memikirkan kapan waktu yang tepat Bali dibuka lagi, sedangkan aspek biaya yakni dengan adanya perubahan-perubahan protokol kesehatan yang menjadi tuntutan di era new normal maka kita perlu kalkulasi kembali biaya yang dibutuhkan di semua jasa usaha wisata. Sementara SDM, kita perlu menyiapkan SDM yang memahami standar protokol kesehatan,” bebernya lagi.
Cok Ace menjelaskan era new normal yakni situasi akan diikuti dengan sejumlah perubahan perilaku masyarakat dunia. Untuk itu, para pelaku usaha jasa wisata perlu menyiapkan 3 hal dasar yang menjadi prioritas dalam menunjang sektor pariwisata yakni kebersihan, kesehatan dan keamanan.
Tiga hal mendasar itu diantaranya tentang kebersihan sanitasi tempat-tempat yang dikelola, penyediaan fasilitas penyemprotan disinfektan dan tempat cuci tangan dan sebagainya. Sementara dibidang kesehatan terkait dengan kepastian tentang protokol kesehatan pencegahan COVID 19 seperti rapid tes, SWAB, kesiapan APD. Begitupun dibidang keamanan menyangkut mobilitas orang, social distancing.
“Kita harus terapkan ini disetiap lokasi, semisal di bandara, dari baru turun para penumpang sudah harus mendapat penanganan mulai dari pemeriksaan suhu tubuh, selanjutnya dilaksanakan tes apakah rapid atau langsung SWAB, diwajibkan mengenakan masker, disiapkan hand sanitizer dan tempat cuci tangan, dan hingga dipastikan benar-benar aman. Inilah yang akan diterapkan dan disusun dalam protokol kesehatan,” rincinya.
Begitupun diluar sektor Pariwisata, kesiapan juga sudah harus dilakukan saat ini. Semisal dibidang pendidikan dan perdagangan.
“Bagaimana penerapan pendidikan selanjutnya, proses belajar-mengajar dikelas, bagaimana ruangannya, itu kan harus kita pikirkan juga mulai sekarang,” pungkas Cok Ace.
Dukungan disampaikan oleh Ketua BTB Ida Bagus Agung Partha Adnyana, yang menyampaikan bahwa pembahasan tentang persiapan menyongsong re-opening Bali bukan hal yang tabu, mengingat himbauan Presiden juga bahwa masyarakat harus berdamai dengan COVID 19.
Tapi hal tersebut tetap harus diperhitungkan dengan matang, tanpa mengurangi kehati-hatian terhadap penyebaran virus tersebut. Strategi yang ingin diterapkan bagi sektor pariwisata di era new normal yakni mengetahui potensi market secara jelas.
Begitu pula SOP akan diterapkan, serta menyiasati biaya yang akan dikenakan, serta menjalin kerjasama dengan pihak-pihak yang berkompeten seperti lembaga perbankan yang bisa mendukung laju tumbuhnya wisata Bali. |R/NP|