Singaraja, koranbuleleng.com | Dinas Pertanian kabupaten Buleleng akan berupaya melakukan penelitian terhadap jeruk yang dikembangkan di Desa Dencarik, hasil okulasi antara jeruk Bondalem dan Jeruk Siam Kintamani terkait dengan varietas dan ketahanan tanaman jeruk dari serangan virus CVPD (citrus vein phloem degeneration) . CVPD adalah penyakit utama yang menyerang tumbuhan anggota jeruk-jerukan (Citrus).
Perkebunan jeruk yang dikembangkan oleh Made Sueta ini sempat mencuri perhatian dengan kualitas buahnya yang bagus. Tanaman jeruk yang dikelola oleh Sueta dirawat dengan pola organik.
Lahan yang terdapat di Banjar Dinas Bingin, Desa Dencarik, Kecamatan Buleleng ini menurut Distan Buleleng merupakan terobosan yang mengejutkan ditengah Pendemi COVID 19.
Kadistan Buleleng Made Sumiarta mengatakan Pengembangan jeruk sangat berpotensi sekali di Kabupaten Buleleng, apalagi Kabupaten Buleleng merupakan wilayah sentra buah-buahan di Provinsi Bali. Pihaknya berharap bisa mengembalikan kejayaan Jeruk di Buleleng seperti yang di Desa Bondalam dan Tejekula sebelum terserang penyakit CVPD.
“Saya mengapresiasi pengembangan jeruk yang dikembangkan di Dencarik, ini diharapkan bisa menjadi kebangkitan Jeruk Buleleng,” Ujar Sumiarta
Sumiarta mengaku Distan sudah pernah melakukan monitoring awal. Hasil monitor awal tidak menemukan adanya penyakit virus. Yang ditemukan sebatas penyakit diplodia pada batang berupa blendok atau getah berwarna kuning keemasan.
“Dari hasil monitioring pertama, belum ditemukan penyakit CVPD, hanya penyakit diplodia yang sebenarnya bisa diatasi hanya saja kita akan lakukan pembinaan Melalui petugas Balai Pengkajian Teknologi Pertanian yang ada di Kecamatan Banjar, akan memberikan pembinaan terhadap petani, khususnya dalam pengembangan jeruk dan budidaya agro lainnya” imbuhnya
Pembinaan secara intensif juga diberikan kepada para petani dalam pengembangan pertanian organik di Buleleng termasuk pohon jeruk yang ada di Dencarik. Pihaknya juga berharap, petani dan petugas BPTP lebih sering berkomunikasi dan berkoordinasi.
“Terus terang kami baru tahu ada jeruk bagus di daerah sana,kita berharap petani dan petugas BPTP lebih sering berkoordinasi, yang penting asal usul bibitnya jelas, sehingga nanti kita teliti varietas jeruk yang dibudidayakan,” tegas Sumiarta. |ET|