Singaraja, koranbuleleng.com | Bank Sampah Karya Darma Bakti, Dusun Gambuh, Desa Selat, Kecamatan Sukasada menggelar program tukar sampah plastik dengan sembako. Program ini bermuasal dari hasil penggalian dana oleh inisiator Bank Sampah, Gede Budi Artawan.
Sebanyak 158 paket sembako terdiri dari beras, sayur-mayur dan perlengkapan sabun mandi dibagikan kepada warga di Dusun Gambuh yang menukar sampah plastik, Senin 29 Juni 2020.
Saat kegiatan itu, hadir pula Kepala Bidang Kepala Bidang Penaatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup , Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Buleleng, Cok Aditya WP, Perwakilan Komunitas Singaraja English Corner , Wayan Ariawan, serta Kepala Desa Selat, Putu Mara dan pejabat desa lainnya.
Dalam kesempatan itu, DLH Kabupaten Buleleng sempat memutar video pendek bergenre komedi edukasi. Film pendek yang dimainkan oleh grup lawak asal Buleleng, Rare Kual ini merupakan video edukasi bagi warga agar bisa mengelola sampah rumah tangga secara mandiri dan tidak membuang sampah secara sembarangan.
Gede Budi Artawan mengatakan program ini sebagai upaya untuk membantu warga tidak mampu di Desa Selat ditengah pandemi COVID 19. Namun bantuan beras dan kebutuhan pokok lainnya harus ditukar dengan sampah plastik.
“Kami mencatat semua warga tidak mampu agar mendapatkan bantuan sembako yang ditukar dengan sampah plastik. Ini sekaligus upaya membersihkan desa dari kotoran sampah.” ucap Budi Artawan.
Kedepan, program seperti ini akan tetap berjalan walaupun misalnya sudah masuk new normal. Nantinya, yang mendapat bantuan sangat selektif dan terpilih orang-orang yang sesuai persyaratan untuk mendapatkan bantuan beras. Sementara Bank Sampah akan berjalan secara normal untuk membeli sampah-sampah plastik dari masyarakat secara umum.
Sementara itu, Kabid Penatan dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup, Cok Aditya WP mengapresiasi kegiatan Bank Sampah dengan memberikan reward kebutuhan beras.
“Kedepan, kami akan terus mendampingi agar program lingkungan ini bisa berjalan terus beriringan dengan kegiatan sosial,” terang Cok Aditya.
Sementara salah satu warga, Luh Kari yang ikut menukar sampah plastik dengan sembako mengaku mengumpulkan sampah plastik mulai dari botol bekas serta plastik lainnya selama satu minggu untuk ditukar menjadi sembako.
“Saya kumpulkan satu karung selama satu minggu, sekarang dapat beras 10 kilogram,dan perlengkapan mandi,” ucapnya. |NP|