Rapid Tes di Pasar Tradisional Dihentikan, Optimalkan Pengawasan

Sekda Buleleng, Gede Suyasa |FOTO : Arsip koranbuleleng.com|

Singaraja, koranbuleleng.com | Gugus Tugas Penanganan COVID 19 Buleleng menghentikan rapid tes di sejumlah pasar tradisional. Namun pengawasan terhadap penerapan protokol kesehatan yang lebih dioptimalkan untuk mencegah munculnya penularan klaster pasar.

- Advertisement -

Penghentian rapid tes di Pasar tradisional setelah keluarnya panduan penanganan COVID 19 revisi kelima dari Kementerian Kesehatan dan didukung Surat Edaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) mengenai alur penanganan COVID 19.

Sebelumnya, GTPP COVID 19 Buleleng menggunakan skema sample rapid test di beberapa pasar yang tingkat kunjungannya sangat tinggi untuk menghindari penularan. Namun sejauh ini, dari sejumlah rapid tes yang telah dilakukan menunjukkan hasil non reaktif.

 “Sampai saat ini hasilnya non reaktif. Pengawasan penerapan protokol kesehatan tetap dilakukan dengan ketat dan melibatkan semua pihak,” jelas Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng, Drs. Gede Suyasa, M.Pd selaku Sekretaris GTPP Covid-19 Buleleng saat memberikan keterangan pers secara virtual bersama awak media terkait perkembangan penanganan COVID 19 di Buleleng, Minggu 26 Juli 2020.

Sementara itu, data perkembangan penanganan COVID 19 di Buleleng menunjukkan bahwa kasus konfirmasi secara kumulatif di Buleleng sebanyak 126 orang, sembuh secara kumulatif 117 orang, meninggal satu orang, dan pasien yang masih dirawat di Rumah Sakit Pratama Giri Emas sebanyak 8 orang.

- Advertisement -

Kasus suspek secara kumulatif sebanyak 188 orang, suspek konfirmasi 27 orang, discarded 151 orang dan suspek yang dirawat saat ini sebanyak 10 orang.

Kontak Erat secara kumulatif berjumlah 2.433 orang. Kontak erat konfirmasi sebanyak 99 orang, discarded 2.161 orang dan kontak erat yang karantina mandiri sebanyak 173 orang. |NP|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts