Petugas sensus jalani rapid tes sebelum melakukan tugas sensus kependudukan ke lapangan |FOTO : Edy Nurdiantoro|
Singaraja, koranbuleleng.com | Petugas sensus dari Badan Pusat Statistik (BPS) yang menjalankan tugas melakukan pendataan sensus wajib untuk menjalani rapid test. Rapid tes ini untuk memastikan petugas tidak menghadapi gejala klinis COVID 19.
Kantor Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Buleleng sebelumnya sudah melaksanakan sensus secara online yang berakhir pada bulan mei kemarin. Kali ini sensus dilakukan secara door to door atau petugas langsung mendatangi rumah masyarakat untuk di data. Sensus door to door kali ini direncanakan akan dilaksanakan mulai 1-15 september 2020.
Plt. Kepala BPS Kabupaten Buleleng Dewa Made Suambara mengatakan, dalam pelaksanaan sensus door to door pihaknya telah merekrut 458 orang pekerja, yang terdiri dari 33 koordinator kecamatan dan 424 petugas sensus. Sejumlah pekerja tersebut akan turun langsung untuk untuk mendata di wilayahnya masing-masing.
“Setiap petugas akan bertugas di satuan lingkungan setempat, seperti banjar atau lingkungan atau RW. Nantinya mereka akan didampingi oleh Satuan Lingkungan Setempat (SLS) saat melangsungkan tugasnya. Durasi waktu sensus penduduk tatap muka ini ditargetkan akan selesai dalam 15 hari” ujarnya
Dewa Made Suambara menjelaskan, petugas yang direkrut wajib di rapid test untuk memastikan kesehatan mereka dalam bekerja. Adapun pelaksanaan rapid test tersebut dilakukan selama empat hari sejak Selasa 25 agustus 2020 sampai dengan Jumat 28 agustus 2020.
“Petugas yang akan melakukan pendataan, sebelumnya sudah melalui proses penyaringan dan tes bebas COVID 19. Untuk memastikan mereka sehat, jadi kalau ada petugas yang ditest reaktif akan diganti. ” imbuhnya
Selain itu, Petugas yang bekerja di lapangan wajib mengedepankan protokol kesehatan di masa adaptasi kebiasaan baru. Salah satunya, saat membagikan kuesioner kepada masyarakat selalu jaga jarak memakai masker dan face shield.
Dewa Suambara menambahkan, pada sensus penduduk online tahap pertama selama 15 Februari hingga 31 Mei lalu sudah ada 246.625 jiwa atau sebesar 37,06 persen dari total 665.534 jumlah penduduk Kabupaten Buleleng yang sudah tercatat.
“Jadi masih ada 62,94 persen lagi yang akan kami catat pada sensus penduduk langsung di tahap kedua ini,” ungkapnya
Namun sensus kali ini tidak menutup kemungkinan ada perubahan data penduduk yang sudah mengisi sensus online beberapa waktu lalu. Hal inilah yang akan diperbaharui melalui sensus tahap kedua secara langsung.
“Dari akhir Mei sampai September ini kan data tersebut ada yang mengalami perubahan. Terutama, mungkin ada yang meninggal atau melahirkan. Itu yang akan kami update,” pungkasnya. |ET|