Ketua Ombudsman RI Perwakilan Bali Ibnu Alkhatab melaksanakan pengawasan terhadap proses SKB CPNS Undiksha yang digelar secara virtual |FOTO : Humas Undiskha|
Singaraja, koranbuleleng.com | Ombudsman RI Perwakilan Bali mengapresiasi positif pelaksanaan seleksi kompetensi bidang Calon Pegawai Negeri Sipil (SKB-CPNS) tahun anggaran 2019 di Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha). Proses seleksi dipantau langsung Ketua Ombudsman Republik Indonesia Perwakilan Bali, Umar Ibnu Alkhatab, Rabu 23 September 2020.
Ibnu Alkhatab meninjau proses seleksi mulai dari kesiapan serta fasilitas yang disediakan oleh Undiksha. Pelaksanaan ujian meliputi ujian wawancara yang berlokasi di sejumlah ruangan di Rektorat dan ujian micro teaching yang berlokasi di UPT Teknologi Informasi dan Komunikasi.
Berdasarkan hasil pemantauannya, dinyatakan Undiksha sudah melakukan persiapan dengan baik, termasuk dari sisi fasilitas dalam seleksi yang berlangsung secara virtual ini. “Semua sudah disiapkan dengan baik,” katanya.
Apresiasi juga ditujukan terhadap langkah Undiksha yang melibatkan penguji dari unsur pimpinan maupun dosen yang sudah kompeten dibidangnya. Penguji yang sudah kompeten pada masing-masing bidang akan membawa kualitas Undiksha akan semakin baik.
Disisi lain, Ibnu juga melihat proses pelaksanaantelah menerapkan protokol kesehatan yang diwajibkan oleh Pemerintah untuk mencegah penularan wabah Corona. “Kami juga lihat pelaksanaan seleksi ini telah menerapkan protokol pencegahan Covid-19 dengan ketat,” imbuhnya.
Sementara itu, Rektor Undiksha, I Nyoman Jampel juga memberikan apresiasi kepada Ombudsman karena turut memberikan perhatian pada pelaksanaan seleksi ini. “Kami sambut positif karena Pak Umar bisa hadir ke Undiksha untuk memastikan pelaksanaan seleksi,” katanya.
Menurut dia, pelaksanaan seleksi sepenuhnya mengikuti kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Undiksha hanya sebagai pelaksana dan mempersiapkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlibat dalam seleksi.
Seluruh tahapan seleksi dilaksanakan secara virtual, termasuk dalam pengiriman hasil penilaian ke pemerintah pusat. “Untuk hal yang ditanyakan, penguji juga baru tahu saat baru masuk aplikasi. Kita tidak tahu sebelumnya. Kita teguh menjalankan regulasi yang ditentukan oleh pusat,” tegas Jampel.
Melalui seleksi ini, Undiksha diharapkan benar-benar mendapatkan dosen sesuai kebutuhan, baik dari aspek kompetensi maupun wawasannya. “Saya berkeyakinan dengan tes ini, bahwa input dosen betul-betul sesuai kebutuhan,” ucapnya.
Sebelumnya, Ketua panitia, I Made Karunia, S.T.,M.Kom., menjelaskan peserta seleksi sebanyak 78 orang dan akan memperebutkan 32 formasi yang seluruhnya untuk dosen. Mereka juga akan mengikuti Computer Based Test (CBT) pada 29 September 2020.
Lebih rinci disampaikan formasi tersebut untuk berbagai bidang keilmuan yang akan ditempatkan di program studi tertentu di beberapa fakultas. Pada Fakultas Ekonomi, bidang keilmuan yang dicari adalah pendidikan ekonomi, akuntasi dan manajemen.
Fakultas Hukum dan Ilmu Sosial terdiri dari pendidikan sosiologi, sosiologi (murni), pendidikan IPS, Perpustakaan, dan Sistem Informasi. Fakultas Bahasa dan Seni, formasinya bahasa Mandarin dan bahasa Jepang. Pada Fakultas MIPA, formasinya diperuntukkan bagi pelamar dengan bidang matematika, pendidikan biologi, kimia pangan, fisika, budidaya kelautan, dan akuakultur. Fakultas Teknik dan Kejuruan, formasinya terdiri dari sistem informasi, ilmu komputer, bidang penelitian dan evaluasi pendidikan, dan bidang pariwisata.
Fakultas Olahraga dan Kesehatan, formasinya untuk bidang keperawatan dan kebidanan. Terakhir, untuk Fakultas Kedokteran, dengan formasi dokter spesialis. “Kualifikasi pendidikan peserta ini juga ada yang S-3,” kata Karunia yang juga menjabat sebagai Kepala Bagian Kepegawaian Undiksha.
Saat melakukan pemantauan, kehadiran Ibnu Alkhatab diterima langsung Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd.,didampingi Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kerjasama, Dr. Gede Rasben Dantes, S.T.,M.T.I., dan Kepala Biro Umum dan Keuangan, Ni Luh Wayan Yasmiati, S.H. |NP|