Sumber mata air kayehan dedari yang keluar dari bawah Pohon Jelema |FOTO : EDY NURDIANTORO|
Singaraja, koranbuleleng.com |Di Desa Nagasepaha, Kecamatan Buleleng terdapat sebuah mata air yang disucikan oleh masyarakat setempat. Kayehan Dedari begitulah masyarakat menyebut nya.
Mata air ini muncul dari bawah pohon Kayu Jelema. Pohon tersebut mengeluarkan getah berwarna merah mirip darah, dan kulitnya dipercaya bisa dijadikan obat.
Lokasi sumber air berada di dasar jurang dengan kedalaman sekitar 15 meter. Sudut kemiringan hampir 70 derajat dan menuruni sekitar 30 anak tangga yang sudah dibuat dari bahan besi.
Perbekel Desa Nagasepaha I Wayan Sumeken meceritakan, nama Kayehan Dedari menurut penuturan masyarakat sekitar merupakan arti dari kata kayeh yang berarti mandi, dan daar yang berarti minum. Dimana dari dahulu fungsi sumber air ini adalah untuk keperluan mandi dan air minum masyarakat sekitar.
”Kayehan Dedari dimanfaatkan oleh masyarakat di sekitar sini cukup untuk tempat permandian dan diminum, sekarang karena perkembangan bahasa supaya lebih bagus didengarkan sehingga menjadi Kayehan Dedari,”ungkapnya.
Selain dipergunakan untuk keperluan minum, Air di Kayehan Dedari juga dipergunakan untuk melakukan ritual pelukatan di hari-hari tertentu seperti menjelang hari purnama tidak hanya dari warga setempat melainkan warga dari desa lain yang percaya mampu menyembuhkan berbagai keluhan penyakit.
”Berdasarkan keyakinan, makanya yang yakin tentang spiritual bahwa manfaat dari sumber air ini bisa dijadikan pengobatan tersendiri. Banyak juga masyarakat yang luar desa kami untuk ke Kayehan Dedari tidak hanya sekali dua kali tetapi berkelanjutan,” sambungnya
Lebih lanjut Sumeken menambahkan, kedepan pengembangan Kayehan Dedari akan terus dilakukan salah satunya dengan menata untuk dijadikan sebuah destinasi wisata pemandian maupun wisata spiritual bersama masyarakat setempat.
“Mudah-mudahan nanti pandemi COVID 19 segera selesai kita akan rancang tempat wisata, agar banyak pengunjung yang kesini, sehingga bisa berdampak positif bagi masyarakat disini termasuk pengrajin ” ungkap perbekel yang sudah menjabat selama dua periode ini
Tak hanya itu, pihaknya juga mengakui masih banyak ada sumber-sumber air yang bisa di angkat di desa Nagasepaha, hanya saja sumber airnya berada di bawah sehingga perlu dilakukan pengkajian ulang. kedepan pihaknya akan memanfaatkan semua potensi yang ada di desanya termasuk sumber air.
”Bagaimana kedepannya untuk memanfaatkan dengan baik, rencana saya kedepan kita akan menata sebaik mungkin untuk tempat melukat dan pemandian umum akan saya pisahkan,”pungkasnya. |ET|