Wisuda, Undiksha Ketatkan Protokol Pencegahan Covid-19

Singaraja, koranbuleleng.com | Universitas Pendidikan Ganesha (Undiksha) menggelar wisuda ke-LXI untuk periode Maret dan wisuda ke-LXII untuk periode Agustus secara bersamaan, Jumat 23 Oktober 2020. Wisuda kali ini berlangsung melalui luar jaringan (luring) dan dalam jaringan (daring).

Wisuda luring hanya dihadiri para wisudawan lulusan pamuncak dan berprestasi. Pelaksanannya menerapkan protokol pencegahan Covid-19 secara ketat dan waktunya lebih singkat dari pada wisuda sebelumnya.

- Advertisement -

Wisuda pada ke-LXI diikuti 372 orang, dengan rincian 3 orang dari jenjang Pendidikan Doktor, 50 orang dari jenjang Pendidikan Magister, 314 orang dari jenjang Pendidikan Sarjana, dan 5 orang dari jenjang Pendidikan Ahli Madya. Sementara wisuda ke-LXII diikuti 1.212 orang dengan rincian 1 orang dari jenjang Pendidikan Doktor, 62 orang dari jenjang Pendidikan Magister, 952 orang dari jenjang Pendidikan Sarjana, dan 197 orang dari jenjang Pendidikan Ahli Madya.

Secara khusus untuk peserta wisuda luring harus mengikuti protokol pencegahan Covid-19. Seluruhnya wajib mencuci tangan, menggunakan hand sanitizer dan pengecekan suhu tubuh sebelum memasuki auditorium Undiksha.

Selain itu, juga harus menggunakan masker dan menerapkan social dan physical distancing.

Selain hal tersebut, Undiksha juga tidak mengizinkan para orangtua wisudawan untuk berada di dalam auditorium maupun areal kampus selama prosesi wisuda berlangsung. Hal ini untuk mengantisipasi kerumunan.

- Advertisement -

Rektor Undiksha, Prof. Dr. I Nyoman Jampel, M.Pd., mengatakan pelaksanaan wisuda ini mengacu pada protokol kesehatan, yaitu kapasitas ruangan hanya diisi maksimal 25 persen.

“Kita taat asas. Kita tidak ingin Undiksha menjadi klaster baru penyebaran Covid-19. Karena kita pernah sekali. Kalau ada yang kedua kali, berarti buruk kita dalam memutus rantai dalam penyebaran Covid. Saat ini sekitar 150 orang saja ada di auditorium. Itu wisudawan dan panitia. Orangtua tidak diizinkan untuk masuk. Jika itu terjadi, kapasitas melebihi 25 persen,” tegasnya.

Pelantikan bagi wisudawan yang luring dilakukan langsung oleh Rektor. Sedangkan yang daring, diwakili orang orangtua masing-masing. “Proses pelantikannya sudah kita sesuaikan dengan pedoman. Yang di rumah diwakili oleh orangtua masing-masing dengan panduan Rektor,” kata Jampel.

Dalam sambutannya, Rektor asal Nusa Dua, Kabupaten Badung ini mengajak seluruh wisudawan untuk terus menggali, meningkatkan, dan mewujudkan seluruh potensi unggulan dalam diri. Hal ini selaras dengan motto Undiksha “Dharmaning sajjana umerdhyaken widyaguna”, yaitu kewajiban orang bijaksana adalah mengembangkan ilmu pengetahuan dan pekerti.

“Saya berharap para wisudawan ini mampu menjadi SDM unggul pada bidang masing-masing dengan terus mengembangkan diri dan berinovasi,” harapnya.

Salah satu wisudawan, Lukas Norman Kbarek mengakui dengan sistem wisuda ini, kesempatan untuk bertemu dengan para sahabatnya menjadi tertunda. Namun demikian, ia menyatakan tetap bersyukur karena Undiksha sudah berusaha memberikan yang terbaik.

“Bagi saya, ini sama sekali tidak mengurangi rasa syukur, terutama kepada tuhan, karena di tengah pandemi ini kita masih bisa melaksanakan (wisuda-red), baik daring maupun luring. Tapi kita masih dalam keadaan sehat dan dengan protokol kesehatan, ini berjalan lancar sampai selesai. Ini membuat saya terkesan dan mengucapkan banyak terima kasih untuk Undiksha,” katanya.

Pada wisuda ini juga disampaikan lulusan berprestasi pamuncak tingkat universitas. Wisuda ke-LXI, jenjang Doktor diraih Dr. Yusuf., Program Studi Ilmu Pendidikan, IPK 3,76, masa studi 3 tahun dengan predikat Pujian. Dari jenjang Magister diraih Ni Wayan Wiryawati, M.Pd., Program Studi Pendidikan Dasar, IPK: 3,84, masa studi 2 tahun dengan predikat Pujian. Dari jenjang sarjana, diraih Desak Paramita Brata, S.H., Program Studi Ilmu Hukum, IPK: 3,99, masa studi 3 tahun 6 bulan dengan predikat Pujian; dan jenjang pendidikan Diploma III diraih Putu Astika Widyastana, A.Md., dari Program Studi Teknik Elektro, Jenjang Pendidikan Diploma III, IPK: 3,55, masa studi 3 tahun 5 bulan dengan predikat Sangat Memuaskan.
Lulusan berprestasi pamuncak tingkat universitas untuk wisuda ke-LXII, jenjang Doktor diraih Dr. Ni Kadek Juliantari, S.Pd.,M.Pd., dari Program Studi Pendidikan Bahasa, IPK: 3,98, masa studi 1 tahun 11 bulan dengan predikat Summa Cumlaude. Jenjang Magister diraih Ni Wayan Eka Pratiwi, M.Pd., dari Program Studi Teknologi Pembelajaran, IPK: 3,94, masa studi 1 tahun 5 bulan dengan predikat Summa Cumlaude. Dari jenjang sarjana, diraih Ida Ayu Made Diah Naraswari, S.Pd., dari Program Studi Bimbingan Konseling, IPK: 4,00, masa studi 3 tahun 11 bulan dengan predikat Pujian; dan jenjang Diploma III diraih Bibit Santoso, A.Md., dari Program Studi Perhotelan, IPK: 3,98, masa studi 2 tahun 11 bulan, dengan predikat Pujian. |R/NP|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts