Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana saat membuka secara resmi Lokasabha VIII Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) Buleleng. Hadir saat itu, Bupati Badung yang juga Ketua MGPSSR Bali, I Nyoman Giri Prasta. Dalam kesempatan itu, kedua Bupati sudah memastikan kerjasama antar daerah dalam hal pertanian, penyerapan buah lokal Buleleng untukkebutuhanpariwisata di kabupaten Badung |FOTO : Istimewa|
Singaraja, koranbuleleng.com | Kabupaten Buleleng dan Badung menjalin kerjasama antar daerah dalam hal penyerapan hasil-hasil pertanian untuk kepentingan pariwisata. Sehingga dengan kerjasama ini, pasokan dan permintaa bisa dijaga dengan baik sehingga berdampak bagi ekonomi masyarakat.
“Kerja sama kami dengan Badung untuk bisa menyerap buah lokal dari Buleleng sehingga bisa lebih mensejahterakan petani,” ujar Bupati Buleleng Putu Agus Suradnyana saat memberikan sambutan pada pembukaan Lokasabha VIII Maha Gotra Pasek Sanak Sapta Rsi (MGPSSR) Buleleng di Sekretariat MGPSSR Buleleng Dusun Sambangan, Desa Sambangan, Kecamatan Sukasada, Minggu 8 Nopember 2020. Hadir saat itu, Bupati Badung, I Nyoman Giri Prasta selaku Ketua MGPSSR Provinsi Bali.
Dengan kerja sama yang dilakukan, diharapkan hotel-hotel yang ada di Badung bisa menyerap buah lokal dengan maksimal. Bisa digunakan sebagai wellcome fruit (hidangan buah selamat datang) oleh manajemen hotel.
“Sehingga saya juga meminta kepada Bupati Badung untuk membuat regulasi yang lebih mengikat seperti Peraturan Daerah (Perda) agar hotel-hotel mau menyerap buah lokal khususnya Buleleng,” jelasnya.
Menurut Agus, saat ini yang paling penting dalam industri pertanian adalah supply (pasokan) dan demand (permintaan). Jika permintaan sudah benar-benar terjaga, pemerintah dan juga petani tinggal mengatur pasokan yang ada. Lalu, penyediaan buah dimulai dari pembibitan dan pemeliharaan juga dijaga. “Teknologi pertanian organik memang penting. Namun, lebih penting lagi ketika hasil pertanian tersebut ada yang menyerap,” ucap Agus Suradnyana.
Agus Suradnyana juga mengungkapkan ketahanan ekonomi Bali masih sangat bergantung dengan pariwisata. Untuk mendukung sektor pariwisata tersebut, keunggulan komparatif pertanian Buleleng juga harus dijaga. Keunggulan buah lokal Buleleng terletak pada buah yang baru matang. “Jadi, sangat memungkinkan untuk diserap oleh dunia pariwisata,” ungkapnya.
Sementara, Bupati Badung I Nyoman Giri Prasta menyebutkan hal ini memang merupakan kerja sama antar daerah. Kabupaten Badung melihat seluruh kabupaten/kota di Bali harus bersinergi. Dalam masa pandemi covid-19, akan timbul prinsip baru yaitu menggunakan dan mengkonsumsi produk lokal.
“Jadi apa? Kalau memang produk tersebut seperti buah dan sayuran yang bisa diproduksi di Bali, kenapa tidak hotel kita memakai produk tersebut. Maksudnya menjadi tuan di rumah sendiri,” sebutnya.
Giri Prasta memastikan sebenarnya kerja sama ini sudah berjalan. Tinggal menyusun regulasi berkenaan dengan Perda yang akan disesuaikan dengan Peraturan Gubernur Bali. Ini dikarenakan kerja sama antar daerah dengan Buleleng dan kabupaten lainnya adalah sebuah warisan dari para pendahulu-pendahulu yang ada di Bali. “Sehingga kerja sama akan terus dilakukan dengan semua kabupaten/kota di Bali. Tidak hanya dalam bidang pertanian semata,” pungkas Giri Prasta. |NP|