Suasana obyek wisata Lovina yang sepi karena pandemi COVID-19 |FOTO : Rika Mahardika|
Singaraja, koranbuleleng.com| Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Buleleng mengusulkan kepada Pemerintah agar menggratiskan biaya tes usap bagi wisatawan mancanegara yang akan datang ke Bali, khususnya ke Kabupaten Buleleng.
Usulan itu disampaikan Ketua Badan Pengurus Cabang (BPC) PHRI Buleleng Dewa Ketut Suardipa Senin, 14 Desember 2020. Menurutnya, saat ini kondisi pariwisata di Buleleng masih sangat lesu. Terlebih lagi sejumlah hotel dan restoran yang ada masih belum membuka usahanya ditengah terjadinya Pandemi COVID-19 ini. Tingkat hunian hanya berkisar pada angka lima sampai dengan 10 persen.
Menurut Dewa Suardipa, sebagian besar pengusaha pariwisata di Buleleng masih mengandalkan wisatawan mancanegara khususnya dari Benua Eropa. Disatu sisi, Negara-Negara di Eropa justru masih belum mengizinkan warganya untuk bepergian ke Luar Negeri termasuk ke Indonesia. Salah satu solusi menurutnya adalah, dengan memberlakukan uji usap gratis bagi Wisman yang akan datang ke Buleleng.
“Kami sangat berharap ada kemudahan. Contohnya beri swab gratis. Saya dengar biaya pandemi ini kan ada sekian ratus triliun. Kenapa tidak beri subsidi bagi mereka yang mau traveling ke Bali. Selama bisa menunjukkan bukti booking hotel dan tiket pesawat untuk kembali, tidak masalah mereka swab dulu saat sampai di Bali,” ujarnya melalui sambungan telepon.
Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pariwisata Buleleng Made Sudama Diana mengakui jika kondisi pariwisata Buleleng masih sangat lesu. Bahkan sejumlah hotel yang ada di Buleleng tingkat huniannya ada yang nol persen. Pun demikian baginya, pemberlakukan uji usap gratis bagi wisatawan mancanegara bukanlah merupakan solusi untuk mendatangkan wisatawan.
“Kalau dari sudut pandang wisatawan, sebaiknya kita masyarakat Bali dulu yang swab secara masif. Baru wisatawan. Karena wisman juga butuh jaminan bahwa mereka datang ke daerah yang aman dari covid. Sebagai usulan dari PHRI, kami rasa itu sah-sah saja. Tentu ini akan kami sampaikan juga ke provinsi,” katanya.
Lebih lanjut Sudama mengatakan, pada akhir tahun ini ia optimis tingkat hunian di Buleleng akan merangkak naik. Ia menyebut hotel-hotel di kawasan Pemuteran maupun Lovina, mulai menerima pesanan kamar untuk acara tahun baru. Terutama dari wisatawan domestik. “Kami sangat yakin ini akan meningkatkan persentase okupansi hotel kita,” pungkasnya. |RM|