Simulasi penanganan Covid-19 |FOTO: Arsip koranbuleleng.com|
Singaraja, koranbuleleng.com | Pemkab Buleleng melalui Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Kabupaten Buleleng telah membentuk tim sosialisasi program vaksinasi COVID-19. Tim ini dibentuk untuk mendukung kelancaran program vaksinasi oleh pemerintah daerah di seluruh wilayah, termasuk Buleleng.
Anggota Satgas bidang Komunikasi Publik, Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Buleleng, Ketut Suwarmawan menjelaskan, tim sosialisasi ini bertugas untuk menyosialisasikan program vaksin kepada masyarakat dan lembaga terkait seperti Puskesmas, rumah sakit, kantor kepolisian dan TNI serta lainnya.
Sejumlah hal yang disosialisasikan diantaranya, secara umum tentang bahaya dan pola penanganan COVID-19, program vaksinasi, pembentukan pos pelaksanaan vaksin di 20 Puskesmas dan dua unit rumah sakit tingkat pratama di Buleleng, sasaran vaksin COVID-19 dan teknis pelaksanaan vaksinasi.
“Program vaksinasi ini akan diawali dengan sosialisasi ke masyarakat dan lembaga-lembaga terkait, termasuk ke lembaga kepolisian dan TNI.” terang Suwarmawan yang juga Kepala Bagian Protokol dan Komunikasi Pimpinan, Setda Pmekab Buleleng, Kabupaten Buleleng, Minggu (20/12).
Namun, sejauh ini, daerah belum mendapatkan jadual untuk program vaksinasi dan masih menunggu pemberitahuan resmi dari pemerintah pusat.
Suweca mengatakan vaksinasi ini sangat penting untuk menghentikan perluasan penyebaran COVID-19 di Indonesia.
Namun sisi lain, masyarakat juga tetap harus taat terhadap protokol kesehatan dengan menerapkan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
“Tetap 3M wajib dilakukan, ini sudah menjadi bagian dari prilaku di dalam adaptasi kehidupan baru. Pola hidup bersih dan sehat juga penting agar terhindar dari penyakit COVID-19. Kita perlu menjaga imun tubuh dengan makanan dan minuman yang bersih dan higienis, berolahraga secukupnya,” ujar Suwarmawan.
Per 20 Desember 2020, terdapat empat kasus baru COVID-19 muncul dari wilayah Kecamatan Buleleng, dan 5 orang dinyatakan sembuh. Masih ada 70 orang yang menjalani perawatan di rumah sakit dan lokasi karantina Pemrov Bali. Total kasus terkonfirmasi mencapai 1.280 orang dengan jumlah kesembuhan mencapai 1.147 orang, meninggal sebanyak 63 orang.
“Pelacakan atau penelusuran terhadap warga yang kontak erat dengan yang terkonfirmasi positif juga terus dilakukan. Jadi 3T itu tracing, testing dan treatment sudah menjadi kewajiban yang harus dilakukan pemerintah.” tutup Suwarmawan.|NP|