Penyemprotan desinfektan |FOTO : Yoga Sariada|
Singaraja, koranbuleleng.com | Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Buleleng secara intensif masih melakukan penyemprotan desinfektan untuk mencegah penularan COVID-19. Tugas penyemprotan dilakukan oleh masing-masing organisasi perangkat daerah, organisasi gerakan pramuka, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Buleleng.
“Bahkan di Pasar, PD Pasar rutin pagi dan sore melakukan penyemprotan desinfektan untuk mencegah COVID-19. Mungkin itu salah satu yang menjadi penyebab di Buleleng tidak ada klaster pasar besar, kecuali dulu di Pasar desa Bondalem,” ujar Sekretaris Percepatan Penanganan COVID-19 Buleleng, Gede Suyasa, Rabu 30 Desember 2020.
Suyasa mengatakan saat ini, Buleleng masuk dalam zona oranye, atau tingkat resiko penularan sedang. Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Buleleng terus berupaya agar masyarakat tetap mengedepankan protokol kesehatan dengan melakukan 3M, memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Pemantauan akan terus dilakukan, terutama saat malam pergantian tahun baru ini. Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 telah mengeluarkan kebijakan tentang pelarangan kerumunan di malam tahun baru.
“Saya akui, dulu disaat awal-awal new normal, ruang interaksi dibuka terjadi penularan yang sangat tinggi. Puncaknya bulan Agustus 2020 terjadi sampai 400 kasus baru dalam satu bulan. Itu pengalaman sehingga sekarang harus diantisipasi dengan adanya pembatasan di malam tahun baru,” ujarnya.
Disi lain, kata Suyasa, penerapan kebijakan wajib tes berbasis PCR justru tidak mempengaruhi okupansi hotel di wilayah Buleleng barat. Dari laporan pihak terkait, okupansi hotel di wilayah Buleleng barat justru sampai 100 persen. Mereka yang berwisata ke Buleleng, terutama wilayah Buleleng barat sudah dipastikan membawa surat keterangan negativ PCR dan hasil non reaktif dari Rapid tes.
“Ini mengejutkan, walaupun ada kebijakan seperti itu, tapi masih ada wisatawan yang berwisata ke Buleleng. Laporan pajak hotel dan restoran juga naik,” terang Suyasa saat Jumpa pers akhir tahun.
Suyasa mengatakan pemerintah akan terus melakukan berbagai upaya positif agar COVID-19 ini bisa terputus penularannya. 3M dan 3T tetap akan berjalan agar potensi penularan wabah COVID-19 bisa dikendalikan.
Sementara Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana juga meminta agar Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Buleleng segera melakukan simulasi vaksinasi COVID-19.
“Vaksinasi ini diharapkan bisa mengendalikan potensi penularan. Nanti Satgas harus melakukan simulasi dulu,” ujar Bupati Agus Suradnyana.
Sementara itu, Satgas Percepatan Penanganan COVID-19 Buleleng mencatat ada tujuh orang yang terkonfirmasi positif COVID-19 dan delapan orang yang mengalami kesembuhan, per Rabu 30 Desember 2020. Saat ini, masih ada 51 orang yang dirawat di Buleleng maupun di luar Buleleng.
Sementara jumlah keseluruhan kasus di Buleleng mencapai 1.338 orang, yang sembuh sebanyak 1.221 orang, meninggal 66 orang. |NP|