Anak Agung Ngurah Jayalantara |FOTO : arsip|
Singaraja, koranbuleleng.com | Kejaksaan Negeri Buleleng telah memanggi 13 orang untuk dimintai keterangan terkait dugaan penyalahgunaan dana hibah Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) untuk pariwisata.
Sebelumnya, Kejaksaan juga telah memanggil 9 orang untuk dimintai keterangan oleh penyidik Kejari Buleleng, Kamis 28 januari 2021.
Kasi Intel Kejari Buleleng, Anak Agung Ngurah Jayalantara mengatakan, 13 orang yang dimintai keterangan berstatus sebagai saksi yang diduga mengetahui penggunaan dana kucuran dari Pemerintah Pusat tersebut.
“Yang dimintai keterangan, 6 orang dari Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) dan Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dari Dinas Pariwisata, serta 7 orang rekanan. Jadi total kita sudah periksa kurang lebih sekitar 24 orang,” kata Anak Agung Ngurah Jayalantara, Minggu 31 januari 2021
Penyidik juga berencana memanggil Kepala Dinas Pariwisata, Made Sudama Diana, untuk dimintai keterangan pada pekan ini. Jika keterangan yang didapatkan penyidik sudah lengkap, akan dilakukan gelar perkara.
“Ini masih dalam tahap penyelidikan awal. Rencananya hari Selasa juga akan dilakukan gelar perkara dan pengambilan kesimpulan apakah kasus ini statusnya layak untuk ditingkatkan ke penyidikan atau tidak,” imbuh Jayalantara
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Dana hibah PEN pariwisata untuk Buleleng diberikan sekitar Rp 11 miliar. Dialokasikan untuk bantuan hotel dan restoran sebesar 70 persen dan sisanya 30 persen untuk biaya operasional.
Kejakasaan mencurigai ada indikasi penyelewengan dana PEN pada biaya operasional yang nilainya sekitar Rp4 miliar. Dana operasional tersebut digunakan berbagai kegiatan Bimtek, eksplorasi dan promosi potensi pariwisata Buleleng Explore, hibah serta perbaikan sarana dan prasarana tempat wisata. Dari kegiatan inilah diduga ada yang bermasalah.
Sedangkan untuk dana hibah bagi hotel dan restaurant sebesar Rp7 miliar tidak ada indikasi dan sudah tersalur dengan baik. Namun hanya terserap sekitar 5 miliar, namun sisanya Rp. 2 miliar sudah kembali ke pusat.|ET|