Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana memantau simulasi penerapan pembelajaran tatap muka sesuai protokol kesehatan di SMPN 1 Singaraja | FOTO : ISTIMEWA|
Singaraja, koranbuleleng.com | SMPN 1 Singaraja menggelar simulasi pembelajaran tatap muka sesuai protokol kesehatan, Sabtu, 6 Januari 2021. Pada kesempatan ini, Bupati Buleleng, Putu Agus Suradnyana memberikan saran untuk melakukan beberapa perbaikan skema protokol kesehatan (prokes) agar benar-benar menjamin keselamatan dan kesehatan seluruh pihak sekolah.
Dari peninjauan yang dilakukan, beberapa skema alur penerapan prokes pada PTM di SMPN 1 Singaraja masih perlu dilakukan perbaikan. Baik dari masuk pintu gerbang sekolah hingga kembali pulang ke rumah harus memberikan keamanan dari penularan COVID-19. Salah satu hal yang ditekankan yakni penggunaan masker. Sama seperti apa yang dilakukan di SDN 3 Banjar Jawa, masker yang dipakai saat di sekolah harus masker baru dan masker standar medis.
“Nanti pihak BPBD Buleleng akan memberikan bantuan masker. Secara pribadi saya juga akan memberikan bantuan keset dan spray gun untuk menyemprotkan disinfektan. Sehingga benar-benar steril. Kita harus siapkan betul prokesnya dengan baik dan kesigapan dalam mengatensi kalau terjadi sesuatu,” ujar Agus Suradnyana.
Penanganan masalah pendidikan dimasa pandemi seperti saat ini, lanjut Agus Suradnyana harus dilakukan secara perlahan. Sesuai dengan kesiapan dalam menerapkan prokes. PTM pada tingkat SMP, akan diterapkan tiga hari dalam satu minggu dengan waktu pembelajaran selama tiga jam. Berbeda dengan tingkat SD yang dilakukan satu kali dalam seminggu.
“Semoga ini bisa membuat anak-anak aktif kembali, tidak jenuh di rumah. Kalau daring saya yakin banyak yang bermalas-malasan, main game. Dan ingat, mereka generasi yang kita harapkan untuk bisa membangun negara ini, jangan sampai kita kehilangan generasi penerus dalam dua tahun ini karna pandemi,” katanya.
Sementara, Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Kabupaten Buleleng, Made Astika menjelaskan simulasi PTM di SMPN 1 Singaraja ini dilakukan oleh satu kelas yang dibagi menjadi dua ruangan. Nanti ini akan dilakukan bertahap, dari kelas sembilan, delapan hingga kelas tujuh. Saat ini sudah masuk beberapa pengajuan verifikasi dari sekolah-sekolah, termasuk pada jenjang SMA/SMK.
“Tim verifikasi nanti akan mendatangi tiap sekolah. Kita verifikasi dulu kesiapan mereka, kalau dirasa cukup memenuhi prosedur prokes, langsung kita lakukan simulasi. Disini kami cukup hanya mengacu pada Surat Keputusan Bersama (SKB) Empat Menteri, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Menteri Agama (Menag), Menteri Kesehatan (Menkes), dan Menteri Dalam Negeri (Mendagri) tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran pada Semester Genap Tahun Ajaran 2020/2021 di Masa Pandemi Covid-19,” jelasnya.
Di lokasi yang sama, Kepala Sekolah SMPN 1 Singaraja, Ni Putu Karnadhi mengungkapkan simulasi ini merupakan kesempatan yang sangat baik baginya untuk meyakinkan orang tua murid. Khususnya di SMPN 1 Singaraja dalam menerapkan PTM. Dikarenakan sebelumnya, dari survei yang dilakukan terhadap orang tua, dari 100 persen hanya 27 persen yang menyetujui PTM.
“Dari evaluasi yang dilakukan Bapak Bupati tadi, kami akan melakukan perbaikan secepat mungkin. Baik dari kelengkapan sarana prasarana, tanda yang lebih spesifik, dan tetap memberikan edukasi. Terkait masker juga selain mendapat bantuan dari pihak pemerintah, kami akan mengajukan melalui dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS). Kami akan atur ulang skemanya sesuai perintah Bupati,” pungkasnya. |NP|