Sejumlah Wilayah di Buleleng Dilanda Bencana

Singaraja, koranbuleleng.com | Hujan lebat yang terjadi pada Jumat 5 Februari 2021 mengakibatkan beberapa wilayah di Buleleng longsor dan banjir.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Buleleng sedikitnya mencatat 11 titik lokasi bencana.

Sumber : BPBD BULELENG
- Advertisement -

Bencana longsor yang cukup besar terjadi di Kecamatan Sawan, yakni desa Desa Sekumpul dan Desa Lemukih. Meski tidak ada korban jiwa, namun diduga kerugian mencapai ratusan juta.

Material longsoran berupa bebatuan dan tanah menimbun jalan beton di Dusun Lebah, Desa Sekumpul yang posisinya persis di bawah tebing yang longsor. Material longsoran juga menimpa pagar rumah milik Kadek Sariada hingga ambruk sepanjang 25 meter serta Pelinggih Taksu ikut tertimpa pepohonan.

“”Saya dengan keluarga pas sedang tidur lelap kemudian terdengar suara roboh di sebelah rumah saat itu pula bangun, benar saja, pagar dan sanggah kemulan sudah tertimpa material longsor,” kata Kadek Sariada saat ditemui langsung di lokasi kejadian, sabtu 6 Februari 2021.

Reruntuhan senderan yang longsor dioocu hujan lebat | FOTO : YOGA SARIADA|

Pemilik senderan  Ketut Mantra mengatakan, sebelum kejadian itu ia sedang tidur lelap kemudian karena cuaca saat itu hujan didampingi petir. Kemudian ia mendengar suara seperti ada yang ambruk.

- Advertisement -

Ketika di cek,  ternyata didapati tiang listrik yang ada di sebelah rumahnya sudah tumbang, disusul beberapa saat kemudian senderan setinggi 20 meter dengan pola terasering dan baru selesai sekitar empat bulan sebelumnya juga ambruk.

“Senderan ini saya bangun bertahap kurang lebih sekarang karena ambruk kerugian saya sekitar Rp 70 jutaan, tidak sebelumnya tidak pernah ada kejadian longsor seperti sekarang,” tuturnya.

Sementara peristiwa longsor di Dusun Lemaya, Desa Lemukih membuat senderan dengan lebar 6 meter serta tinggi 10 meter milik Nengah Ariaman juga ambruk. Namun peristiwa itu hanya membuat akses jalan desa sempat tertutup sementara.

“Ia kejadian terjadi sekitar jam 3 pagi senderan sudah roboh, kalau rugi perkiraan sekitar 25 juta,” Singkatnya

Camat Sawan I Gusti Putu Ngurah Mastika mengatakan, longsor terparah ada di Dusun Lebah, Desa Sekumpul. Kemudian warga melakukan pembersihan material yang menutup akses jalan antar dusun yang digunakan warga menuju ke desa atau keluar desa.

“Warga agar selalu waspada sekaligus melihat situasi alam. Dengan begitu apabila nantinya sudah merasa kurang baik kami menyarankan agar mencari lokasi aman atau memilih mengungsi ke tempat yang dirasa lebih aman.” ungkapnya.

Selain itu,  longsor juga terjadi di dua titik di Jalan Raya Singaraja-Denpasar KM 17 tepatnya di selatan Monumen Perjuangan di Banjar Dinas Wira Bhuwana, Desa Gitgit, pada Jumat malam sekitar pukul 19.00 Wita. Akibat longsor tersebut arus lalu lintas sempat terganggu lantaran material tanah longsor menutup sebagian badan jalan.

Namun sudah berhasil dibersihkan tim BPBD Kabupaten Buleleng bersama petugas berwenang. Saat ini arus lalu lintas sudah normal.

Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Ida Bagus Suadnyana mengatakan, pihaknya telah menerjunkan personil TRC-BPBD untuk mengevakuasi material longsor di sejumlah titik di Buleleng.

“Tim sudah turun langsung ke beberapa titik bencana alam, kami juga dibantu aparat dan juga warga,” kata Suadnyana.

Pohon Tumbang Timpa Pura

Hujan deras  dan angin kencang yang melanda wilayah Buleleng membuat pohon tumbang di Pura Taman Desa Unggahan, Kecamatan Seririt.  Pohon tumbang diketahui pada Kamis, 4 Pebruari 2021 sekitar pukul 17.00 Wita.

Pohon jenis katime dengan diameter sekitar 80 centimeter dan tinggi sekitar 40 meter ini tumbang  merusak beberapa fasilitas yang ada di dalam pura.

Pohon tumbang menimpa pelinggih Pura Taman Desa Unggahan

Pohon tumbang mengakibatkan adanya korban jiwa, sebab saat kejadian tidak ada aktifitas pemedek di dalam pura.

Perbekel Desa Unggahan, I Ketut Nasa mengatakan, beberapa fasilitas yang ada di dalam pura, yang rusak di antaranya taman, balai pemuspan, dua kolam pemandian umum berukuran sekitar 7 meter x 7 meter. 

“Syukur tidak ada korban warga dalam kejadian pohon tumbang. Saat kejadian, di pura memang sedang tidak ada kegiatan persembahyangan. Hanya ada beberapa orang yang sedang mandi dan ada yang di halaman pemandian umum, namun dahan pohon yang tumbang tak sampai mengenai mereka,” kata Perbekel Nasa, Sabtu 6 Pebruari 2021

Akibat musibah tersebut kerugian ditaksir mencapai Rp 80 juta, setelah beberapa fasilitas pura rusak tertimpa batang dan ranting pohon. Pihaknya sudah melaporkan kejadian tersebut ke BPBD Buleleng untuk ditangani.

“Saat ini material sisa pohon tumbang sudah dibersihkan warga bersama petugas BPBD,” tutupnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Buleleng, Ida Bagus Suadnyana mengatakan, adanya laporan pohon tumbang, pihaknya telah menerjunkan personil TRC-BPBD untuk mengevakuasi material pohon tumbang.

“Evakuasi sudah dilakukan hingga kemarin, saat ini sudah bersih,” ujar Suadnyana. |ET|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts