Kepala Sekolah SMAN 1 Singaraja, I Putu Eka Wilantara (tengah) berhasil meraih gelar akademis Doktor ditengah Pandemi COVID-19 |FOTO : Istimewa|
Singaraja, koranbuleleng.com | Kepala SMAN 1 Singaraja, Kabupaten Buleleng I Putu Eka Wilantara sukses meraih gelar doktor di Program Pascasarjana Undiksha, setelah mengikuti ujian terbuka, Rabu 10 Februari 2021. Di Buleleng, tidak banyak guru yang mampu mencapai gelar akademis tertinggi seperti yang dicapai oleh Eka Wilantara.
Bahkan, pandemi ini membuat proses penelitiannya menemui berbagai kendala sehingga harus memodifikasi instrument enelitian supaya sesuai dengan keadaan di lapangan.
Bagi I Putu Eka Wilantara mengatakan, kemunculan pandemi COVID-19 menjadi tantangan berat selama melakukan penelitian karena memicu perubahan situasi. Akan tetapi, hal tersebut dapat diatasi berkat dukungan yang luar biasa dari Promotor dan Ko-Promotor.
“Karena pandemic COVID-19, beberapa instrumen penelitian yang saya susun dimodifikasi agar bersesuaian dengan keadaan di lapangan. Ini menjadi tantangan juga,” katanya.
Eka Wilantara alasan mendasar untuk menyeelsaikan program doktor ini untuk meningkatkan kualitas keilmuan, khususnya dalam bidang pendidikan terkait ilmu-ilmu kekinian, kebijakan, dan lebih spesifik terkait sistem penilaian siswa.
Dia berharap penelitiannya dapat direkomendasikan kepada guru maupun kepala sekolah untuk diimplementasikan sebagai upaya mendukung kemajuan dunia pendidikan di Indonesia.
“Yang penting hasil ini akan terus dikembangkan kedepan untuk teman-teman di sekolah, di Buleleng nanti. Mudah-mudahan nanti dijadikan rekomendasi bagi sistem penilaian pendidikan di Indonesia,” ucapnya.
Sementara itu, Direktur Pascasarjana Undiksha, Prof. Dr. I Gusti Putu Suharta, mengharapkan raihan doktor ini dapat diimbangi dengan pengembangan keilmuan, khususnya dalam bidang ilmu pendidikan.
“Kami memberikan apresiasi atas capaian doktor ini. Semoga selalu dapat menjaga citra Pascasarjana Undiksha,” ungkapnya.
Putu Suharta menegaskan dalam upaya meningkatkan kualitas lulusan, Pascasarjana Undiksha terus melakukan perbaikan mulai dari segi tata pamong, pelayanan, dan sebagainya. Dalam upaya percepatan kelulusan mahasiswa di tengah pandemi COVID-19, dilakukan dengan mendistribusikan pembimbing sesuai bidang keahliannya dan juga memperhatikan beban dosen.
“Sehingga dengan demikian, para dosen itu akan lebih intens memberikan bimbingan kepada mahasiswa. Yang berikutnya juga, kami pimpinan melalui koorprodi selalu menyarankan untuk memantau para mahasiswa dan dosen dalam proses penyelesaian tugas akhir ini,” terangnya.
Upaya tersebut juga didukung dengan pembentukan pusat layanan percepatan studi yang bertugas membantu para mahasiswa memecahkan permasalahan dalam studi, baik akademik maupun non akademik.
“Ini dikaji dulu. Sehingga mahasiswa bisa dibantu menangani masalah yang dihadapi. Dengan demikian, kelancaran studi sesuai dengan yang kita harapkan. Kalau S-2 itu dua tahun masa studi normal. Kalau S-3, tiga tahun,” pungkasnya. |ET|