Warga Desa Bulian Rakit Replika Mobil Balap F1

Made Sandi Anom mengendarai mobil replika formula one |FOTO : Edy Nurdiantoro|

Singaraja, koranbuleleng.com | Balap mobil F1 atau formula one memang menjadi tontonan menarik bagi sebagian penghuni jagat ini. Mobil F1 yang sporty dan futuristic menjadi magnet ketertarikan bagi para pecinta kendaraan balap.  

- Advertisement -

Mobil F1 ini juga jadi inspirasi bagi Made Sandi Anom, warga Banjar Dinas Banua, Desa Bulian, Kecamatan Kubutambahan untuk membangun sebuah replika mobil balap F1.

Karya mobil replika F1 berwarna merah dibuat dengan dengan pondasi mesin ATV 125 cc.  Ide kreatif ini membuatnya harus merogoh kocek hingga Rp30 juta lebih. Namun itulah impian yang harus direaliasaikan sejak lama.

Pecinta balap F1 ini sudah bermimpi punya sebuah mobil F1 sejak lama. Namun, baru kali ini bisa diwujudkan dengan merakitnya sendiri. Mantan pekerja kapal pesiar ini merakit mobil itu juga untuk menghilangkan kejenuhan di tengah Pandemi COVID-19.  Maklum, Selama pandemic ini, Anom dirumahkan dari pekerjaannya dari kapal pesiar.

Made Sandi Anom pun sempat mempertontonkan kebolehannya mengendarai mobil yang mirip dengan mobil pembalap andalan Michael Schumacher. Meski ukurannya lebih kecil serta kecepatan dari mobil aslinya berbeda, namun kalau dinilai dari angka 1 sampai 10, mobil rakitan jatuh di angka 7.

- Advertisement -

 “Ya sambil mengisi waktu saja karena belum bisa bekerja. Saya dari tahun 2000 an sudah suka mobil F1. Kalau pembalap favorit tetap Michael Schumacher,” katanya saat ditemui di rumahnya, Minggu 14 Februari 2021.

Dibutuhkan waktu sekitar 6 bulan untuk proses perakitan replika mobil berukuran panjang tiga setengah meter dan lebar 1.3 meter itu.  Ia dibantu oleh temanya yang bekerja sebagai mekanik di bengkel.

“Sempat di utak atik dan bongkar pasang komponen beberapa kali.  Akhirnya Mobil ini  mulai lancar mengaspal mulai Januari 2021 kemarin,” terangnya.

Mobil berbahan bakar  pertalite itu sejauh ini baru dibawa di speutaran desanya di Desa Bulian. Kendaraan in belum memiliki dokumen seingga tidak bisa dibawa kke jalan raya, apalagi digunakan untuk balapan.

Anom mengaku ada kepuasan tersendiri ketika merakit mobil replika ini. Dia sudah bertkead untuk tidak menjual walaupun ada yang mamu membeli mobil tersebut.

“Saat keliling banyak masyarakat yang melihat. Anak-anak banyak yang tepuk tangan. Jadi saya senang saja,” terangnya. 

Ke depan, Ayah dua anak ini  berencana  membuat mobil replika dengan mesin yang lebih besar dan mempunyai surat-surat. Karena ketika di bawa ke kota lebih aman serta jarak tempuh juga dapat lebih jauh.|ET|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts