Warga Desa Adat Banyuasri seusai melakukan pertemuan dengan Direksi Perumda pasar Argha NayottamaFOTO : Ady Nurdiantoro|
Singaraja, koranbuleleng.com | Perumda Pasar Arga Nayottama Buleleng belum mengambil keputusa atas aspirasi dari warga Desa Adat Banyuasri terkait kerjasama pengelolaan parkir dan pengajuan tenaga kerja lokal dari warga setempat.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Argha Nayottama Buleleng I Made Agus Yudi Arsana mengatakan, dari hasil mediasi yang berlangsung Sabtu 10 April 2021, belum bisa mengambil keputusan terhadap usulan 19 warga Banyuasri sebagai petugas parkir dan masih harus berkoordinasi dengan Bupati Buleleng.
Namun mantan anggota DPRD Buleleng ini mengakui sebelumnya sudah menentukan 10 warga Banyuasri bisa dipekerjakan di pasar Banyuasri. Dari jatah 10 pekerja tersebut, diklaim sudah melebihi prestasi yang semestinya.
“Kita sebenarnya akan bersurat ke bendesa adat. Kami butuh petugas parkir 4 orang, tugas keamanan 3 orang dan petugas kebersihan 3 orang. Nanti silahkan di pilih di antara usulan 35 itu, kami susah menentukan, biar tidak salah nanti” ujar Agus Yudi
Terkait 19 sebagai juru parkir tersebut dulunya bekerja sesuai (Surat Perintah Kerja) SPK Dishub Buleleng, Agus Yudi mengaku hal tersebut di luar ranah Perumda Pasar Agha Nayottama.
“Tidak ada kaitan dengan kita, itu dari Dishub. Kita juga tidak mengerti kok bisa larinya ke Perumda Pasar,” lanjutnya
Sementara itu, Kelian Desa Adat Banyuasri, Nyoman Mangku Widiasa berharap permohonan warganya bisa diterima bekerja di pasar Banyuasri oleh pemerintah daerah. Namun hingga saat ini, Perumda Pasar Argha Nayottama hanya memutuskan menerima 10 orang dari 35 orang yang direkomendasikan. Sementara terhadap 19 petugas parkir yang selama ini bekerja atas dasar SPK Dishub belum mendapat kejelasan.
“Mudah-mudahan kebijakan dari bupati bisa memberikan kearifan untuk masayarakat kami” harapnya.
