Bupati Sarankan Ada Persepsi Sama Cita Rasa Kopi Khas Buleleng

Singaraja, koranbuleleng.com | Bupati Buleleng, Bali Putu Agus Suradnyana meminta produsen kopi di Buleleng bisa mempersatukan persepsi soal rasa kopi tunggal yang khas mencirikan sebagai Kopi produksi Buleleng.

Permintaan itu disampaikan saat menerima kunjungan dari sejumlah petani dan produsen kopi Buleleng bersama Perusahaan Daerah (PD) Swatantra dan Dinas Pertanian, Rabu 28 April 2021.

Selain menyatukan persepsi tentang rasa kopi Buleleng, Agus Suradnyana juga memberikan masukan-masukan dalam memproduksi olahan kopi agar siap bersaing dengan kopi dari luar Buleleng. Proses harus disiapkan secara baik mulai dari bahan baku hingga pengolahan saat produksi. “Ini tidak mudah. Nanti saya tunggu bagaimana cara para produsen dalam memberikan jaminan terhadap Kopi Buleleng yang benar-benar bisa dinikmati secara menyeluruh oleh masyarakat,” ucapnya.

Direktur Utama (Dirut) PD Swatantra I Gede Bobi Suryanto mengatakan jika ada satu persepsi dalam mewujudkan cita rasa kopi khas Buleleng, pasti akan mampu meningkatkan produksi kopi. Baik dari segi produksi, bahan baku hingga pemasarannya. “Kita ingin meningkatkan produksi dan mendongkrak harga kopi atau nilai tukar kopi. Serta produksi kopi petani agar memiliki nilai yang lebih tinggi dari harga pasar yang sebelumnya,” katanya.

Dirinya memaparkan bahwa produksi olahan kopi PD Swatantra bersama para petani maupun para perajin harus menyertakan citarasa, kualitas, dan jumlah yang konsisten. Terjamin ketersediaannya baik dalam musim panen maupun tidak. Dengan demikian, sesuai arahan Bupati Buleleng pihaknya harus betul-betul mengatur secara keseluruhan. Baik dari sisi kualitas kopi di awal pemetikan kemudian pengolahan bahan baku. Hingga menjadi kopi yang berkualitas dan siap bersaing di pasaran. ”Baik itu yang middle maupun yang high. Dalam arti untuk konsumsi komersial konsumen menengah ke bawah maupun untuk yang menengah ke atas,” papar Bobi Suryanto.

Sementara itu, Ketua Komunitas Petani Kopi Buleleng Ketut Sudisma menyebutkan bahwa sebenarnya banyak jenis kopi di Buleleng.  Pertemuan dengan Bupati Buleleng merupakan sebuah inisiatif dari para petani dan pelaku usaha di bidang kopi bersama Dinas Pertanian untuk membentuk suatu perusahaan bersama atau holding company. Holding ini yang akan menyatukan persepsi mengenai pembuatan produksi yang sama yaitu Kopi Buleleng.  “Selanjutnya, kita akan pasarkan merk dagang Kopi Buleleng ini kepada konsumen. Sehingga ada persamaan persepsi tentang citarasa ciri khas Kopi Buleleng tersebut,” pungkasnya. |ADV/R/NP|

Komentar

Related Articles

spot_img

Latest Posts