Sejumlah mahasiswa membuka angkringan dengan konsep food truck menggunakan mobil tua Volkswagen Combi Dakota |FOTO : Putu Nova A. Putra|
Singaraja, koranbuleleng.com | Kreatif, itulah yang bisa dilakukan beberapa mahasiswa ini untuk bisa menabung pundi-pundi uang di tengah Pandemi COVID-19.
Ricky Aditya bersama tiga orang kawan membuka usaha angkringan di pinggiran jalan Kartini, Singaraja dengan layanan dari mobil Volkswagen (VW) jenis Combi Dakota.
Setiap hari, VW yang bertulisan “Hai Truck” di bagian pintu depan tersebut nongkrong dengan menjual beberapa menu makanan dan minuman. Bagi yang jenuh bekerja, bisa berkunjung ke angkringan ini saat istirahat.
Bagi Ricky Aditsya cs, cara itu sebagai upaya bertahan di masa pandemi COVID-19. Pandemi COVID-19 menjadi ujian bagi masyarakat untuk tetap bisa bertahan hidup. Hidup dengan sehat dan ekonomi yang kuat.
Ricky menjadi inspirasi bagi banyak orang karena kepercayaan diri dan optimisme yang tinggi untuk bertahan dengan situasi serba susah seperti saat ini. Angkringan mereka dengan menggunakan mobil VW mirip dengan angkringan denan konsep Food Truck.
Food Truck merupakan sebuah jenis usaha yang bergerak di bidang makanan dan minuman yang semua kegiatan operasionalnya meliputi penyiapan atau memasak, penyajian, dan penjualannya dilakukan di dalam sebuah kendaraan besar.
Ricky Aditya menuturkan ide untuk membuat usaha seperti ini digeluti karena ingin meringankan beban orang tuanya. Sebab saat ini ia masih menjalani kuliah di salah satu kampus di Jimbaran, Bali.
“Karena ingin memiliki penghasilan sendiri. Terlebih lagi saat ini dalam situasi pandemi, tak ingin memberatkan kedua orangtua untuk terus meminta uang jajan,” katanya. Ricky kini sedang kuliah namun masih melalui kelas daring karena Pandemi COVID-19.
Ricky pun mengaku sempat putus asa. Dorongan dari sang pacar juga mempengaruhinya sheingga nekat membuka usaha angkrngan VW ini. Mobil VW tersebut ia pinjam dari sang paman. Angkringan ini memilih roti panggang sebagai menu andalan.
Rekan Ricky bernama Aurora Saraswati menambahkan pilihan roti sebagai menu andalan karena mudah untuk dibuat. Disamping itu juga bisa dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat, dari anak-anak hingga dewasa.
“Roti dari anak-anak hingga dewasa bisa menikmati. Terus kalau disini untuk varian rasanya bisa disesuaikan sendiri sesuai selera pelanggan,” lanjutnya
Meski baru dibuka beberapa bulan, usaha yang dirintis itu mampu menghasilkan puluhan juta rupiah per bulannya. Omzetnya setiap bulan bisa tembus Rp30 juta sampai Rp40 juta.
“Responnya masih positif, masih ada yang repeat order juga. Jangan jadikan Pandemi sebagai alasan, kami ingin berkreasi lebih. Pandemi ini sebenarnya memberikan ruang untuk tetap berusaha dan kreatif,” pungkasnya. |NP|