Pemeriksaan suhu tubuh siswa, salah satu yang harus ada dalam daftar periksa saat proses pembelajaran tatap muka (PTM) |FOTO : arsip koranbuleleng.com|
Singaraja, koranbuleleng.com | Pemerintah menyiapkan skema Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tahun ajaran baru 2021/2022. Pemerintah pusat telah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri yang menjadi pijakan seluruh kepala daerah untuk mempersiapkan PTM di daerahnya masing-masing.
Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI Sri Wahyuningsih mengatakan, PTM harus diupayakan setelah vaksinasi terhadap tenaga pendidik selesai.
Selain itu, Satuan Pendidikan (Satdik) di bawah pengawasan Satgas Penanganan COVID-19 dan pembinaan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota harus memastikan betul sekolah telah melakukan daftar periksa yaitu penyiapan sarana prasarana. Serta mengoptimalkan layanan kesehatan terdekat untuk mengantisipasi jika terjadi terkonfirmasi dan adanya gejala-gejala terhadap paparan COVID-19 di satdik.
“Kesiapan sekolah mulai dari sarana prasarana protokol kesehatan (prokes) sampai pada penyediaan akses pelayanan fasilitas kesehatan” kata Wahyuningsih usai rapat bersama Sekda Buleleng, Kamis 3 Juni 2021
Wahyuningsih menambahkan, tahun ajaran baru yang 2021, Satdik di Indonesia wajib dibuka. Ini dikarenakan satdik sebagai layanan publik yang harus bisa memberikan hak layanan pendidikan ke peserta didik. Namun, orang tua tetap memegang peranan penting dalam pemberian perizinan bagi anak yang mengikuti tatap muka.
“Tentunya orang tua pun akan nyaman melepaskan putra putrinya untuk bisa mengikuti PTM. PTM ini sangat ditekankan untuk menghindari terjadinya learning lost kepada peserta didik kita yang sudah satu tahun lebih harus belajar dari rumah,” pungkasnya.
Sisi lain, Sekretaris Daerah (Sekda) Buleleng Gede Suyasa menyampaikan, pemerintah daerah sangat serius untuk mempersiapkan PTM di Buleleng. Dari beberapa bulan yang lalu terus didorong agar PTM bisa dilakukan.
Sekolah telah menyiapkan sarana prasarana seperti tempat cuci tangan, mengatur jarak, bahkan sampai penjadwalan tatap muka. Semua itu sudah dibuatkan dan disiapkan skemanya dari beberapa bulan yang lalu.
“Dorongan ini didasari atas keluhan orang tua dan siswa yang didengar oleh Bupati. Namun, situasi pandemi COVID-19, kasus yang terjadi, status daerah dan zone daerah terhadap Covid-19 masih belum memungkinkan untuk menjalankan PTM,” katanya.
Saat ini, tenaga pendidik telah diupayakan agar semua menerima vaksinasi untuk mendapatkan kepastian PTM. Jika ada yang belum, pihaknya sudah sampaikan kepada Kadisdik untuk segera melakukan vaksinasi.
“Dengan harapan ketika PTM sudah dibuka, tidak ada lagi tenaga pendidik yang belum divaksin. Kita juga masih menunggu keputusan dari Gubernur Bali. Karena zone daerah COVID-19 sama di seluruh Bali,” tandasnya|ET|