Singaraja, koranbuleleng.com | Perumda Pasar Arga Nayottama Buleleng belum memutuskan untuk mengubah tarif sewa harian dan bulanan bagi pedagang yang menempati toko di sekitar Pasar Banyuasri.
Direksi Perumda Pasar Arga Nayottama masih harus berkoordinasi dengan Kuasa Pemilik Modal (KPM) untuk menyikapi keluhan para pemilik toko tersebut. Keluhan dirasakan para pedagang karena harga dinilai terlalu tinggi dan memberatkan di tengah situasi pandemi COVID-19.
Direktur Utama (Dirut) Perumda Pasar Arga Nayottama Buleleng, Made Agus Yudiarsana mengaku, penetapan tarif sewa harian dan bulanan toko di Pasar Banyuasri, tidak ditentukan Perumda melainkan kesepakatan para pihak termasuk dengan KPM dalam hal ini Bupati Buleleng.
Mengingat, sistem pengelolaan pasar tersebut berbeda dengan pasar lain, lantaran ada perjanjian kerjasama pemanfaatan aset.
“Kami sudah sampaikan apa yang menjadi keluhan pemilik toko ke Badan Pengawas. Atas keluhan para pemilik toko di pasar Banyuasri, kami akan segera melakukan koordinasi dengan KPM untuk menyelesaikan masalah ini” kata Agus Yudiarsana, Senin 7 Juni 2021
Sebelum penetapan tarif tersebut, Perumda Pasar Buleleng sudah berkoordinasi dengan lembaga BPKP. Dari hasil koordinasi itu, tarif saat ini dirasa layak di masa pandemi COVID-10 dan sudah jauh dengan hasil perhitungan dari tim appraisal.
“Kami tidak mau melanggar regulasi yang ada, kalaupun ada kebijakan lain tentu kami tidak bisa berbuat apa. Tapi Ini akan merubah semua, termasuk target pendapatannya,” imbuh Agus
Dengan kebijakan tarif retribusi harian dan bulanan ini, Perumda Pasar Argha Nayottama meyakini bisa menutupi seluruh biaya operasional pasar Banyuasri. Namun jika ada kebijakan lain, Agus mengaku, masih harus melakukan perhitungan lebih lanjut.
“Kalau sekarang ini, dari perhitungan kami, ya kami yakin cukup. Tapi kalau ada perubahan lagi, kami belum tahu karena harus ada perhitungan lagi,” pungkasnya. |ET|
