Peserta Latihan Kader II HMI yang digelar di Brahmavihara Asrham, Desa Banjar Tegeha |FOTO : Luh Sinta Yani|
Singaraja, koranbuleleng.com|Negara Indonesia dengan gagah menyematkan moto besar “Bhineka Tunggal Ika” dengan harapan walaupun berbeda tetap satu jua, namun masih sangat rentan terjadi krisis toleransi. Kasus intoleransi yang marak terjadi di Indonesia rasanya menambah daftar panjang memudarnya sikap saling asah,asih dan asuh di negeri ini.
Sebenarnya harus mulai diketahui, Indonesia adalah rumah dengan ragam kesatuan yang harmoni. Keragaman ras, suku bangsa, budaya, adat istiadat. Potensi terjadi polemik politik, ada. Namun itu harus diselesaikan dengan porsi yang tepat.
Saat ini justru keragaman ini seakan menjadi boomerang untuk bangsa Indonesia akibat dari menurunnya rasa toleransi terhadap sesama. Saat ini toleransi di Indonesia rasanya sedang dinodai, sehingga memudar perlahan namun pasti.
Menjawab persoalan tersebut, HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) Cabang Singaraja membuktikan bahwa tidak semua masyarakat atau daerah di Indonesia intoleran terhadap perbedaan. Bertepatan dengan kegiatan nasional Latihan Kader (LK) II Himpunan Mahasiswa Islam yang dibuka 6 Juni 2021, menjadi bukti bahwa Buleleng mampu menjadi contoh terhadap pengamalan nilai-nilai kebhinekaan. Kegiatan LK II yang dihadiri oleh kader-kader HMI dari berbagai daerah digelar di komplek Brahmavihara Asram, Desa Banjar Tegeha, Kecamatan Banjar, Kabupaten Buleleng.
Dari kegiatan itu bisa dilihat, komplek tempat ibadah umat Buddha, terbuka dimanfaatkan untuk berkegiatan bagi umat Islam. Kerukunan dalam umat beragama terimplementasi dengan sangat baik di Bumi Panji Sakti ini dan menjadi sebuah panutan untuk daerah-daerah lain.
Dalam sambutannya Ketua Umum PB HMI Raihan Ariatama, S.I.P., M.Ec yang menyampaikan bahwa kehadiran LK II Nasional HMI Cabang Singaraja, menjadi sebuah panutan bagi Cabang se-Indonesia. Sebabnya, Bali selain terkenal dengan ekonomi pariwisata, adat istiadat serta budaya, juga merupakan The Real Indonesia.
“Karena yang sampai hari ini tidak hanya berbicara mengenai kebhinekaan melainkan mengaktualisasikan secara konsisten Kebhinekaan yang selaras dengan nilai luhur Pancasila dan UUD 1945 yang hidup dalam tata nilai masyarakat di Bali,” ungkapnya.
Raihan mengingkapkan LK II HMI di Brahmavihara Asram menjadi salah satu penghormatan terhadap eksistensi keberagaman yang dimiliki Indonesia.
Kegiatan yang mengangkat tema “Reposisi Perjuangan HMI Melalui Aktualisasi NDP Dalam Menjawab Tantangan Era Distrupsi” diharapkan juga membantu memulihkan kembali sektor ekonomi dan pariwisata di Bali.
Sementara Ketua Umum HMI Cabang Singaraja, Bayu Angga Saputra mengatakan kegiatan LK II Nasional HMI Cabang Singaraja, merupakan salah satu upaya menghidupkan kembali perekonomian di Bali, dalam sektor pariwisata yang lesu akibat pandemi. Hal ini senada dengan wacana pembukaan Pariwisata di Bali di Bulan Juli mendatang.”
“Dengan hadirnya peserta yang datang dari berbagai daerah di Indonesia, merupakan potensi dan peluang bagi Bali khusunya Kabupaten Buleleng, dalam memperkenalkan secara langsung keunggulan destinasi pariwisata yang dimiliki. Dengan harapan besar setelah mereka Kembali pulang ke daerah masing-masing dapat menjadi duta pariwisata yang menceritakan kemanan dan kenyamanan pariwisata Bali.” ungkapnya. |SY|