Donor darah di UDD PMI Kabupaten Buleleng |FOTO : Luh Sinta Yani|
Singaraja, koranbuleleng.com | Hari Donor Darah dunia diperingati setiap 14 Juni. Peringatan ini memberikan arti bahwa kebutuhan darah sangat bermakna untuk orang yang membutuhkan. Peringatan donor darah se-dunia ini dapat menjadi isyarat untuk menggalakan terus manfaat donor darah dan meningkatkan kepedulian terhadap sesama.
Kebutuhan darah serta fasilitas untuk donor darah selalu disediakan dari UDD (Unit Donor Darah) di masing-masing daerah. Sebenarnya, kapanpun masyarakat ingin mendonorkan darahnya, bisa langsung ke UDD tersebut. Terkadang juga, PMI mengadakan kegiatan donor darah secara bergerak, misalnya mengadakan di kampus atau tempat umum lainnya.
Donor darah memiliki banyak manfaat untuk tubuh manusia, seperti meningkatkan produksi darah, mengurangi penyakit jantung, membakar kalori, dan manfaat kesehatan lainnya.
Salah satu staff di UDD PMI Kabupaten Buleleng, Putu Fredy Harta, S.Kom menjelaskan dalam mendonorkan darah, ada beberapa tahap yang harus dilalui oleh pendonor. Awalnya, pendonor akan melalui tahap medical checkup. Pada tahap ini, pendonor akan dicek golongan darah, tensi darah, dan kondisi kesehatan. Ketika sudah melewati tahap ini, pendonor baru bisa mendonorkan darahnya.
Darah tersebut tidak bisa langsung didonorkan karena harus melalui tahap skrining. Dari sana dapat diketahui apakah darah itu layak didonorkan atau pendonor memiliki riwayat penyakit seperti HIV/AIDS sehingga tidak boleh untuk disalurkan.
Menurutnya, kebutuhan darah pada masa pandemi ini terus mengalami peningkatan, namun sebagian masyarakat masih takut melakukan donor darah karena pandemi COVID-19. Dampaknya banyak UDD yang mengalami defisit darah, salah satunya UDD Kabupaten Buleleng. Selama pandemi stok darah di Kabupaten Buleleng mengalami penurunan.
Data dari UDD PMI Kabupaten Buleleng, per 14 Juni 2021, kondisi stok darah masih terbatas. Komponen darah utuh (whole Blood) berjumlah 31 kantong darah, dan sel darah merah (packed red cell) sebanyak 27 kantong.
“Semenjak pandemi tahun 2020, pendonor darah mengalami penurunan sebesar 22%. Itu karena masyarakat takut untuk donor. Tapi di tahun ini sudah mulai pulih kembali, karena pada kegiatan donor darah, kami tetap menerapkan protokol kesehatan”. terang Fredy, Senin 14 Juni 2021.
Lebih lanjut, Fredy menjelaskan bahwa UDD Kabupaten Buleleng menyuplai darah di rumah sakit pemerintah, swasta, dan bahkan sampai ke klinik. “Kami menyuplai darah ke RSUD, rumah sakit swasta seperti Parama Sidhi dan Kerta Usadha. Selain itu kami juga menyuplai ke klinik-klinik seperti klinik di Tangguwisia.” ungkapnya. |SY|