Singaraja, koranbuleleng.com | Pemkab Buleleng kembali menggunakan Rumah Sakit Pratama Giri Emas sebagai rumah sakit untuk perawatan pasien COVID-19 dengan gejala berat. Hal ini dilakukan, sebagai antisipasi lonjakan kasus konfirmasi COVID-19 di Kabupaten Buleleng.
Sekda Buleleng Gede Suyasa mengatakan, saat ini, Bed Occupancy Ratio (BOR) di Kabupaten Buleleng mencapai diatas 70 persen. Rencana, rumah Sakit Giri Emas akan ditambah ruang isolasi dengan 12 tempat tidur.
Dengan demikian, jumlah total tempat tidur khusus pasien COVID-19 di semua rumah sakit di Buleleng menjadi 200. Saat ini sebanyak 124 kamar tidur telah tersisih. Dengan demikian BOR di Kabupaten Buleleng menjadi 60 persen.
“Ini upaya dilakukan, mudah-mudahan tidak terjadi lonjakan kasus yang signifikan” ungkap Suyasa, Jumat 9 Juli 2021.
Sementara itu, Direktur Rumah Sakit Giri Mas, Dr.Gede Nuada mengaku sudah mempersiapkan fasilitas ruangan untuk pasien COVID-19. Disipakan sebanyak 32 kamar untuk pasien COVID-19. Hanya saja dari pengalaman sebelumnya, harus ada yang diperbaiki. Misalnya menambahkan tenaga kesehatan, sopir, petugas kebersihan dan petugas cuci. Selain itu, yang terpenting pihaknya menekankan soal anggaran.
“Yang terpenting sekali kan soal anggaran, nanti kita bisa diskusikan lagi. Kalau untuk tenaga kesehatan tentu siap karena pengalaman sebelumnya,” katanya.
Sementara itu, terkait perkembangan penanganan COVID-19 di Kabupaten hari ini, konfirmasi baru sebanyak 53 orang, sembuh sebanyak 21 orang, meninggal sebanyak 1 orang. |ET|