Sekda Bali, Dewa Made Indra meninjau vaksinasi COVID-19 |FOTO : Istimewa|
Denpasar, koranbuleleng.com | Pemprov Bali meminta agar masyarakat di Bali ikut serta untuk menjalani vaksinasi agar imunitas tubuh menjadi lebih baik dalam melawan penularan COVID-19. Selain itu, untuk mengurangi keurmunan, Pemprov Bali juga mengeluarkan kebijakan untuk memutus jaringan internet yang di pasang di fasilitas umum.
“Kita tidak mungkin mengusir virus COVID-19 dari muka bumi ini dengan mudah, selain tidak terlihat virus ini menyerang kekebalan imunitas ini tergolong cepat bereaksi, sehingga perlu melakukan vaksinasi kekebalan dan daya tahan imun tubuh untuk mengurangi resiko yang akan ditimbulkan apabila virus Covid-19 menjangkiti tubuh kita,” ungkap Sekretaris Daerah Provinsi Bali Dewa Made Indra saat meninjau pelaksanaan vaksinasi COVID-19 yang digelar OJK Regional 8 Bali Nusra, Kamis 8 Juli 2021.
Menurut Indra, tingkat penyebaran virus COVID-19 yang belakangan mengalami peningkatan disinyalir akibat mobilitas penduduk Bali masih cukup tinggi, sehingga PPKM Darurat menjadi langkah untuk mengendalikan penyebaran virus COVID-19. Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat ini pada dasarnya berfungsi untuk membatasi dan mengendalikan mobilitas penduduk, karena mobilitas penduduk ini masih berpotensi menyebarkan COVID-19.
Mengingat pertumbuhan harian COVID-19 di Bali semakin memperlihatkan dinamika yang naik, apabila dilihat dari indikator Bed Occupancy Rasio (BOR) sehingga tekanan terhadap rumah sakit semakin meningkat yang ditunjukkan meningkatnya pemakaian tempat tidur di rumah sakit khususnya di dua tempat yakni BOR di ruang ICU dan BOR diruang isolasi.
Dari kondisi itu, Gubernur Bali mengeluarkan Surat Edaran Gubernur Bali Nomor 09 Tahun 2021 yang mengatur tentang ketentuan work from home (WFH) dan work from office (WFO) dengan ketentuan persentase jumlah pegawai yang hadir pada sektor pekerjaan yang esensial dan pembatasan jam operasional bagi sektor perekonomian berupa mall diluar pusat perdagangan seperti warung makan, rumah makan, angkringan , dan pasar senggol sudah disepakati akan tutup pada jam sampai 20.00 wita.
Semua hal yang berpotensi menimbulkan kerumunan dan perkumpulan banyak orang maka dicoba dilakukan pembatasan, termasuk penyediaan fasilitas internet gratis oleh Pemerintah Provinsi dan Kabupaten-Kota yang di berada di ruang publik yang menjadi pilihan bagi warga masyarakat sebagai tempat berkumpul juga akan non aktif pada pukul 20.00 Wita.
“Bagi warga dan anak-anak yang menggunakan fasilitas WIFI GRATIS untuk mengerjakan tugas-tugas sekolahnya, saya minta untuk diselesaikan sebelum jam 20.00 wita. Ini bukannya melarang tetapi diminta untuk menyelesaikan sebelum jam 8 malam,” ungkap Sekda Bali dewa Indra.
Kepala Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara Giri Tri Broto mengatakan kegiatan vaksinasi yang digela OJK ini sebagai langkah untuk memutus rantai penyebaran COVID-19 yang tetap diimbangi dengan program percepatan vaksinasi COVID-19.
OJK Regional 8 Bali dan Nusa Tenggara menargetkan sebanyak 9.545 orang dari total 335 ribu seluruh Indonesia yang difasilitasi oleh Kementerian Kesehatan RI bagi pegawai lembaga jasa keuangan, keluarga pegawai, nasabah lembaga jasa keuangan dan masyarakat umum serta termasuk anak-anak usia 12-17 tahun.
Program percepatan vaksinasi Covid-19 Otoritas Jasa Keuangan Regional 8 Bali Nusra ini dihadiri juga oleh Wakil Wali Kota Denpasar I Kadek Agus Arya Wibawa, Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Trisno Nugroho dan sejumlah pejabat terkait. |NP|